Ditutup Menguat, Indeks Syariah Nikmati Tren Naik

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 19 Juni 2015 16:20
Ditutup Menguat, Indeks Syariah Nikmati Tren Naik
Pemodal asing kembali memborong saham-saham sektor keuangan dengan nett buy naik signifikan.

Dream - Laju positif indeks saham syariah belum terhentikan. Situasi bursa regional yang relatif stabil membuat pelaku pasar berspekulasi mengoleksi saham-saham yang masih murah.

Kembalinya dana asing juga menjadi kabar baik bagi pelaku pasar. Nett buy asing yang naik signifikan membuat saham sektor keuangan berpesta.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 19 Juni 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menanjak 0,589 poin (0,37%) ke level 159,866.

ISSI sepanjang perdagangan cukup nyaman melaju di zona positif. ISSI bahkan sempat menembus level tertinggi di 160,167 dan terendah di 159,379.

Sebanyak 101 emiten syariah menyambut libur akhir pekan dengan bergerak menguat. Sementara 64 lainnya tertekan aksi jual dan 58 emiten bertahan stagnan.

Transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 3,13 triliun dengan 31,84 miliar saham syariah yang berpindahtangan.

Saham-saham bluechips syariah juga masih melaju positif menyambut libur akhir pekan. Indeks Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat 1,765 poin (0,27%) ke level 666,820.

Hampir separuh atau 14 emiten syariah ditutup menguat. Sementara 9 emiten JII terserang aksi jual dan 7 lainnya stagnan.

Saham bluechips syariah pencetak kenaikan harga tertinggi (top gainer) dihuni oleh LPPF yang menguat Rp 250, PGAS Rp 175, PTPP Rp 155, SMGR Rp 125, dan INDF Rp 100 per saham.

Di jajaran top losser bertengger saham ICBP yang melemah Rp 200, JSMR Rp 175, UNTR Rp 125, SMRA Rp 65, dan UNVR Rp 50 per saham.

Penutupan signifikan juga dibukukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menguat 39,507 poin (0,80%), IHSG ditutup di level 4.985,006.

IHSG bahkan sempat menembus level tertinggi di 4.988,579 dan terendah di 4.958,859.

Lantai bursa jelang akhir pekan sukses menghimpun dana investor hingga Rp 4,97 triliun.

Beri Komentar