Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - India memutuskan untuk melarang ekspor beras putih non-brasmati yang berlaku sejak Kamis, 20 Juli 2023. Sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia, India menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global.
Melansir CNBC International, Kementerian Urusan Konsumen India menjelaskan kebijakan ini dikeluarkan untuk membantu memastikan ketersediaan beras putih non-basmati di negaranya. Langkah ini juga sebagai upaya menahan kenaikan harga beras di pasar domestik.
Beras putih non-basmati diketahui menyumbang sekitar 25 persen ekspor beras India.
Firma analitik pertanian Gro Intelligence dalam laporannya menyebut, larangan ekspor beras India dikhawatirkan dapat memperburuk kerawanan pangan bagi negara-negara yang sangat bergantung pada beras.
" Tujuan teratas untuk beras India termasuk Bangladesh, China, Benin, dan Nepal. Negara-negara Afrika lainnya juga mengimpor beras India dalam jumlah besar," tulisnya.
Ekonom ASEAN, Eve Barre, yang bekerja perusahaan asuransi kredit perdagangan Coface, juga menilai larangan ekspor dikhawatirkan akan membuat harga beras yang sudah tinggi semakin naik.
" (Pasokan) beras global akan mengetat secara drastis... karena negara ini adalah produsen makanan pokok kedua terbesar di dunia," katanya.
Menurut Barrem, negara yang akan paling terdampak adalah Bangladesh dan Nepal. Kedua negara ini merupakan tujuan ekspor utama beras dari India.
" Selain pengurangan pasokan beras global, reaksi panik dan spekulasi di pasar berasglobal akan memperburuk kenaikan harga," ungkap Barre dari Coface.
Namun, menurut ekonom senior Bank DBS Radhika Rao, importir yang terkena dampak pelarangan ekspor masih bisa beralih ke pemasok alternatif di wilayah tersebut, seperti Thailand dan Vietnam.
Melansir Liputan6.com, sebelum India, Vietnam juga berencana memotong ekspor beras menjadi 4 juta ton per tahun pada tahun 2030 mendatang. Pemangkasan ini akan menurunkan ekspor beras Vietnam dari 7,1 juta ton tahun lalu.
Vietnam merupakan pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand.
Pemangkasan ekspor ini akan menurunkan pendapatan ekspor beras Vietnam menjadi US$2,62 miliar per tahun pada tahun 2030, turun dari US$ 3,45 miliar pada tahun 2022.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari