Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 25 Maret 2024 08:48
Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk
Menurutnya, temuan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi tekanan pada pasokan pangan di masa depan.

1 dari 10 halaman

Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk

Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk © Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk shutterstock

2 dari 10 halaman

Dream – Menyantap nasi tak lengkap tanpa menggunakan lauk. Terlebih masyarakat Tanah Air sendiri sudah suatu keharusan makan nasi ditemani lauk.


Namun ilmuwan baru-baru ini menciptakan nasi unik dengan menyatukan sel beras dengan sumber protein (lauk). Mereka menciptakan beras bersel daging sapi

3 dari 10 halaman

© Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk Yonsei University

Penelitian ini dipimpin oleh insinyur biomolekuler, Sohyeon Park, dari Universitas Yonsei. Makanan ini menampilkan kombinasi unik antara daging cincang dan beras, namun dengan kandungan nutrisi yang sangat kaya.

4 dari 10 halaman

Nutrisi

Park menjelaskan bahwa ide ini bertujuan untuk memanfaatkan kekayaan nutrisi yang telah dimiliki oleh beras, serta memperkaya kandungannya dengan tambahan sel dari ternak.

5 dari 10 halaman

© Dream

Menurutnya, temuan ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi tekanan pada pasokan pangan di masa depan.

6 dari 10 halaman

“Bayangkan kita bisa mendapatkan semua nutrisi yang kita perlukan dari beras protein hasil kultur sel. Beras sudah memiliki tingkat nutrisi yang tinggi, namun menambahkan sel dari ternak dapat meningkatkannya lebih lanjut,”

7 dari 10 halaman

© Ilmuwan Korsel Ciptakan Nasi Super Tinggi Protein, Makan Tak Lagi Butuh Lauk shutterstock

Untuk menciptakan nasi kaya protein ini, ilmuwan melapisi butiran beras dengan gelatin ikan dan enzim makanan. Tujuannya tak lain untuk memfasilitasi pertumbuhan sel-sel tambahan yang diperlukan.

8 dari 10 halaman

Kemudian, mereka menanamkan sel induk otot dan lemak sapi ke dalam butiran beras yang dibiarkan tumbuh selama 11 hari dalam cawan petri.


Setelah masa budidaya selesai, Park dan timnya melakukan serangkaian uji coba untuk menganalisis struktur dan komposisi nutrisi dari beras tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa beras memiliki kandungan protein dan lemak yang jauh lebih tinggi daripada beras biasa.

9 dari 10 halaman

Dengan 8 persen lebih banyak protein dan 7 persen lebih banyak lemak, para peneliti percaya bahwa nasi ini dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis.


Park optimis tentang potensi makanan hibrida ini, dan melihat berbagai kemungkinan penggunaannya di masa depan. Mulai dari memerangi kelaparan, untuk makanan militer, hingga digunakan sebagai makanan di luar angkasa.

10 dari 10 halaman

"Saya tidak menyangka sel-sel tersebut dapat tumbuh dengan baik di dalam beras. Sekarang saya melihat banyak sekali kemungkinan untuk makanan hibrida berbahan dasar biji-bijian ini. Suatu hari nanti dapat berfungsi sebagai bantuan pangan untuk kelaparan,

Beri Komentar