Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 12 Desember 2023 19:46
Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun
Dia adalah pengusaha properti Truong My Lan dari Vietnam

1 dari 13 halaman

Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun

Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun © Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun South China Morning Post

2 dari 13 halaman

Dream - Korupsi yang terjadi di salah satu bank komersial swasta terbesar di Vietnam baru-baru ini diungkap oleh pihak berwenang di negara tersebut.

Korupsi tersebut menyeret nama pengusaha properti Truong My Lan yang ditangkap pada 8 Oktober tahun lalu. Dia diduga menilap uang ratusan triliun dari Saigon Commercial Bank (SCB).

3 dari 13 halaman

Korupsi Rp195 Triliun

Korupsi Rp195 Triliun © Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun South China Morning Post

Truong My Lan merupakan pemegang saham mayoritas bank SCB. Penggelapan dana yang dilakukan mencapai US$12,53 miliar atau sekitar Rp195 triliun (kurs Rp15.612 per US$).

4 dari 13 halaman

© Vietnam Shutterstock

Sebagai gambaran, angka tersebut setara dengan 3,2 persen dari produk domestik bruto Vietnam.

5 dari 13 halaman

Melansir VN Express, korupsi yang melibatkan Truong My Lan juga berdampak pada bisnis sang suami Eric Chu yang menjual aset senilai US$127,6 juta atau setara Rp1,9 triliun.

Eric dikabarkan menjual apartemen hingga hotel. Eric Chu dan Truong My Lan memiliki aset real estat senilai sekitar US$1 miliar.

6 dari 13 halaman

Siapa Truong My Lan?

Truong My Lan merupakan pengusaha keturunan China-Vietnam. Wanita yang kini berusia 67 tahun itu adalah bos dari perusahaan properti Van Thinh Phat Group.

Menurut South China Morning Post, Lan memulai karirnya sebagai pedagang aksesoris rambut di sebuah pasar di Distrik 5 Kota Ho Chi Minh. 

7 dari 13 halaman

Kemudian Lan mendirikan Van Thinh Phat Limited Liaibility Company pada tahun 1992 yang bergerak di bidang perdagangan, restoran, dan hotel.

Lalu dia pindah ke bidang real estat yang diduga berkembang pesat karena koneksi politiknya.

8 dari 13 halaman

© Nguyen Hue street Shutterstock

Dalam beberapa tahun, dia mampu mendapatkan beberapa properti paling berharga. termasuk beberapa properti di Nguyen Hue Boulevard, salah satu jalan termahal di Asia.

9 dari 13 halaman

© Dulu Jualan Aksesories Rambut, Bos Properti Ini Tilap Uang Senilai Rp195 Triliun South China Morning Post

Dia memupuk dukungan politik dengan menjadi sponsor untuk inisiatif-inisiatif di kota.

Lalu pada tahun 2007, Lan mendirikan Van Thinh Phat Group (VTP Group Holdings) dengan 80 persen saham dimilikinya.

10 dari 13 halaman

Pertumbuhan kerajaan bisnis Lan didorong dengan mengambil utang dalam jumlah besar melalui pasar obligasi komersial.

Bisnisnya menerbitkan 25 seri obligasi yang berbeda, yang dijual secara agresif melalui SCB, sehingga berhasil mengumpulkan dana sebesar 30 triliun dong.

Namun, sebagian besar modalnya diperoleh melalui pinjaman bank.

11 dari 13 halaman

Lan diduga mengendalikan 91 persen dari SCB, melalui 27 orang yang ditunjuk.

Antara Februari 2018 hingga Oktober 2022, 93 persen dari pinjamannya ditujukan kepada VTP dan perusahaan-perusahaan cangkangnya tanpa agunan, jadwal pembayaran, atau uji tuntas yang normal.

12 dari 13 halaman

© dollar Shutterstock

Lan berhasil lolos dengan menyuap seorang regulator senior di bank sentral dan 23 regulator negara bagian lainnya sebesar US$5,2 juta untuk memalsukan laporan pengawasan mereka, terhadap SCB dan menyembunyikan kredit macet dan bukti-bukti kesalahan.

13 dari 13 halaman

Lan telah dicurigai selama setidaknya lima tahun, tetapi tidak pernah ditangkap hingga tahun 2022.

Tidak ada penjelasan resmi mengenai alasannya, namun ada banyak kecurigaan bahwa ia memiliki terlalu banyak informasi tentang politisi yang terlibat dalam bisnis yang tidak jelas, yang mengambil keuntungan dari sektor real estat Vietnam yang sedang berkembang pesat.

Beri Komentar