PT PAL Indonesia (Foto: Shutterstock)
Dream - Media sosial Twitter dihebohkan dengan curhatan warganet yang mengaku lulusan Universitas Indonesia (UI) kalah bersaing dengan lulusan STM saat melamar kerja di PT PAL Indonesia (Persero).
Cuitan ini menjadi perbincangan publik saat diunggah kembali oleh Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman di akun @GerryS.
Dalam tangkapan layar yang diunggah Gerry, pelamar ini mengaku lulusan UI teknik mesin tahun 2022. Dia bersama teman-temannya tersingkirkan oleh seorang bapak yang sudah berumur 30 tahun.
“ Benar-benar stress dan nggak bisa diterima akal sih, ceritanya saya melamar kerja di PT PAL, saya lulusan UI teknik mesin 2022. Saya beserta teman-teman ada 15 orang tapi dikalahin bapak-bapak umur 30an,” tulis pelamar tersebut yang tidak disebutkan identitasnya.
Pelamar lulusan UI ini juga mengungkapkan bahwa bapak tersebut hanya lulusan STM dan memiliki sertifikat Welding serta pernah bekerja di Italia. Namun dia merasa kecewa karena orang itu langsung ditawari nego gaji.
“ Bapaknya juga hanya lulusan STM+sertifikat Welding dan pengalaman kerja di Italia Eropa tepatnya Fincantieri katanya. Dan yang bikin nyesek tanpa training dan langsung nego gaji aja,” ujarnya.
Kejadian tersebut menurutnya tidak masuk akal karena lulusan UI bisa kalah saing dengan gelar STM. Dia menanyakan apakah perusahaan sekarang tidak percaya pada sarjana.
“ Nggak masuk akal banget lulusan UI kalah sama lulusan STM, walau oke sih bapaknya punya pengalaman di Eropa. Apakah perusahaan sekarang tidak percaya pada sarjana-sarjana di negara sendiri yaa. Ini malah bapak-bapak ijazah cuma STM diterima,” tulisnya.
Gw baca ini mau ketawa takut dosa.
Ijazah itu penting, tapi pengalaman, pemahaman dan attitude itu JAUH LEBIH PENTING.
Kalau saya butuh engineering design and solutions, tentu saya akan lebih consider si lulusan teknis mesin ini, tapi kalau saya butuh hull welder, shift… pic.twitter.com/KMDQArjCVG— Gerry Soejatman (@GerryS)May 28, 2023
Curhatan yang diduga milik alumni UI tersebut pun viral di Twitter. Tak sedikit netizen yang justru mengkritik.
Postingan dari akun Twitter Gerry ini lantas direspons oleh pihak PT PAL Indonesia yang menjelaskan bahwa perseroan tidak hanya mencari kandidat yang bisa satu posisi. Namun memiliki sertifikasi dan jam terbang yang tinggi.
“ @GerrySHai Sobat PAL, kebutuhan welder/juru las di PT PAL Indonesia tidak hanya dituntut bisa 1 posisi pengelasan saja. Tapi juga harus memiliki skill dalam berbagai Teknik pengelasan. Seluruh juru las di PAL diharuskan memiliki sertifikasi, keterampilan & jam terbang yang tinggi,” tulis @PTPAL_Indonesia.
Terima kasih @PTPAL_INDONESIA menjelaskan standar dan kebutuhan pengalaman untuk welder. 👍
Welder untuk shipbuilding emang gak main2... Lebih lagi kalau urusan kapal selam. https://t.co/uCdh9S1JML— Gerry Soejatman (@GerryS)May 29, 2023
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia DKI Jakarta, Diana Dewi mengungkap alasan di balik fenomena perusahaan lebih memilih lulusan STM ketimbang perguruan tinggi.
Menurutnya, faktor utama adalah nilai gaji yang diberikan kepada lulusan STM jauh lebih kecil dibandingkan perguruan tinggi. Selain itu, lulusan STM mempunyai juga keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
" Temen-temen SMK sekarang ini, kalau kita bilang dia bisa siap bekerja, tetapi salary-nya enggak terlalu tinggi. Akhirnya mereka dilatih mau, di training di perusahaan-perusahaan," ungkapnya dikutip dari Liputan6.com.
Diana menambahkan, lulusan SMK mau menerima penawaran gaji sesuai UMP yang berlaku. Sebaliknya, alumni perguruan tinggi cenderung lebih memilih pekerjaan dengan nilai gaji yang jauh lebih tinggi dari UMP yang berlaku saat ini.
" Karena kan standar karyawan baru kan UMP, dari situ. Yang perguruan tinggi kadang enggak mau, dia lebih mau masuk untuk pilih-pilih dulu. Kan ini ada pembukaan lowongan kerja bumn, bumd, kementerian, itu lari ke sana semua," jelasnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia