Kredivo Menawarkan Fitur Paylater Kepada Penggunanya. (foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream – Kebiasaan masyarakat membeli barang baru membayar kemudian sepertinya berlaku juga di platform financial technologi (Fintech). Layanan kartu kredit digital, Kredivo, mencatat fitur paylater yang hampir mirip dengan kartu kredit paling banyak dipakai nasabahnya.
Fitur paylater menyediakan fasilitas bagi nasabahnya untuk membeli barang dengan metode kredit. Setelah tempo yang ditentukan, barulah pelanggan ditagih sebesar uang yang dipinjamkan itu.
Seperti layaknya bank, CTO dan Co-founder Kredivo, Alie Tan menjelaskan perusahaan berusaha untuk seketat mungkin menyeleksi nasabah yang berhak mendapatkan layanan ini. Tujuannya, Kredivo tak ingin kasus kredit macet terjadi.
Seleksi dilakukan dimulai dari pengecekan profil nasabah hingga pengajuannya disetujui oleh perusahaan.
“ Marketing kami targeted banget, targeted sama user yang benar-benar orang baik dan punya kemampuan bayar,” kata dia di Jakarta, Selasa 20 Agustus 2019.
Alie mengatakan strategi ini cukup ampuh dan hanya meloloskan user yang sanggup dan tidak akan telat membayar tagihan.
“ Kami punya mesin learning untuk bisa mengecek user-user ini,” kata dia.
Selain menyaring pengguna, Alie mengatakan pihaknya juga memiliki tim analisis fraud dan sistem collection yang menyeluruh.
Upaya mencegak kredit macet dilakukan dengan mengirimkan notifikasi e-mail, automated call sampai aplikasi internal yang membantu untuk menyesuaikan prioritas penagihan setiap hari.
(Sah, Laporan: Vika Novianti Umar)
Dream – Kredivo mempermudah pelanggannya untuk melakukan transaksi pembayaran digital. Layanan e-commerce checkout dan pemberi pinjaman digital ini melakukan inovasi pembayaran dengan zero click checkout.
Cara ini diklaim lebih cepat dan lebih sederhana.
Cofounder dan CEO FinAccel, Akshay Garg, mengatakan pihaknya membuat inovasi ini karena ingin mempermudah pelanggan dalam bertransaksi. “ Kami menciptakan sistem tokenisasi yang praktis dan aman, (yang) memungkinkan konsumen tetap melakukan checkout jauh lebih mudha dan cepat daripada sebelumnya,” kata dia di Jakarta, Selasa 20 Agustus 2019.
Garg mengharapkan pengguna bisa lebih sering bertransaksi dengan fitur zero click checkout. “ Dengan mengadopsi zero-click, kami berharap pengguna akan bertransaksi lebih sering dengan tingkat keamanan yang tetap terjaga,” kata dia.
Garg menjelaskan fitur zero click checkout memungkinkan pengguna untuk membeli barang di e-commerce secara instan. Saat proses ini terjadi, pengguna hanya perlu memilih metode pembayaran dalam sekejap dengan kredensial uang yang sudah disimpan di dalam keranjang.
Dia mengatakan fitur itu sudah aktif di Tokopedia dan akan diterapkan di platform e-commerce lainnya secara bertahap.
(Laporan: Vika Novianti Umar)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh