Efek Mengerikan Tumbangnya Akses Facebook

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 5 Oktober 2021 13:36
Efek Mengerikan Tumbangnya Akses Facebook
Keadaan ini juga diperparah dengan tudingan ke perseroan.

Dream – Matinya akses platform Facebook selama enam jam membuat saham perusahaan milik ark Zucerberg ini ikut terhempas 5 persen. Tumbangnya Facebook pada Senin, 4 Oktober 2021 malam waktu Indonesia disebut sebagai yang terburuk  dalam 13 tahun terakhir.

Turunnya saham raksasa teknologi itu juga disebutkan oleh tayangan “ 60 Minutes” yang menuding perusahaan mengkhianati demokrasi.

Dikutip dari CNBC, Selasa 5 Oktober 2021, saham Facebook turun 4,9 persen ke US$326,23. Indeks Nasdaq merosot 2 persen pada perdagangan Senin 4 Oktober 2021. Penurunan tajam ini disebabkan oleh saham-saham platform media sosial seperti Twitter, Snap, dan Pinterest yang juga ikut terguling lebih dari 5 persen.

Sekadar informasi, layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp sempat padam selama beberapa jam. Hal ini menggegerkan pengguna, bahkan sempat menjadi trending topic di Twitter. Bahkan, platform-platform ini masih offline saat perdagangan ditutup.

“ Kami menyadari sebagian orang mengalami masalah saat mengakses produk dan aplikasi kami,” cuit perusahaan.

1 dari 5 halaman

Minta Maaf kepada Pengguna

Facebook mengatakan pihaknya sedang berupaya menormalkan kembali layanan dan meminta maaf kepada pengguna yang terdampak.

“ Kami bekerja secepat mungkin untuk menormalkan kembali layanan. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tulis perusahaan.

Rupanya, kejadian shutdown ini bukan pertama kali terjadi. Pada 2008, sebuah bug membuat layanan Facebook padam seharian.

Layanan Facebook yang tidak dapat diakses ini berdampak kepada 80 juta pengguna. Kini, perusahaan rintisan Mark Zuckerberg punya 3 miliar pengguna.

2 dari 5 halaman

Muncul Tudingan dari Mantan Pegawai

Tudingan negatif turut memperparah apa yang dialami Facebook saat ini. Dalam sebuah wawancara, seorang bernama Frances Haugen, mengungkapkan dirinya menjadi whistleblower yang memberikan “ kunci” dokumen perusahaan kepada Wall Street Journal. Media itu menggunakan informasi yang diberikan untuk menjadi sebuah laporan berjudul “ The Facebook Files”.

Haugen merupakan mantan product manager di Facebook. Dia bekerja di divisi misinformasi sipil. Haugen meninggalkan Facebook pada Mei 2021 dan membuat salinan dokumen-dokumen internal sebelum berhenti bekerja di sana.

Haugen menuding Facebook lebih memprioritaskan keuntungan perseroan di atas keamanan publik dan membahayakan nyawa orang.

3 dari 5 halaman

Harta Mark Zuckerberg Sirna Rp99,8 Triliun

Dream – Facebook, WhatsApp dan Instagram, sempat down pada Senin malam, 4 Oktober 2021. Meski begitu, belum diketahui secara jelas, apa penyebab ketiga platform tersebut tidak bisa diakses secara bersamaan.

Pihak Facebook pun sudah mencoba memperbaiki seluruh layanannya. Butuh waktu enam jam hingga Facebook dapat diakses kembali pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Dilansir dari entrepreneur.com meski hanya beberapa jam saja, kekayaan Mark Zuckerberg langsung turun hingga Rp99,8 trililun.

Bahkan menurut Bloomberg Billionaires Index, tumbangnya ketiga paltform tersebut menyebabkan posisi Mark Zuckerberg turun menjadi peringkat keenam dari daftar orang terkaya didunia.

4 dari 5 halaman

Ilustrasi

Menurut laporan dari DownDetector, masalah ketiga platiform ini terjadi di berbagai negara Eropa, Asia, Amerika Latin hingga Amerika Utara. Hal ini pun langsung menjadi pembicaraan warganet di seluruh dunia hingga jadi trending topik di Twitter.

Pihak Facebook pun sebelumnya telah mengungkapkan permohonan maafnya kepada para pengguna akibat masalah yang terjadi.

“ Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami. Kami sedang berupaya agar semuanya kembali normal secepat mungkin, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” dikutip dari akun Twitter, Facebook.

5 dari 5 halaman

Kini layanan Facebook, WhatsApp dan Instagram sudah mulai dapat diakses kembali.

" Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf. Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali online sekarang. Terima kasih telah mendukung kami,"  kata Facebook.

Beri Komentar