Gaya Hidup Berubah, Orang Lebih Banyak Belanja di Hari Kerja daripada Weekend

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 4 November 2022 17:48

Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)

Belanja tidak lagi terbatas pada hari Sabtu dan Minggu. Orang-orang yang biasanya shopping pada akhir pekan, kini lebih memilih pada hari kerja.

Dream - Pandemi telah merubah gaya hidup. Khususnya tren kerja jarak jaruh, di mana istilah work from home (wfh) tak lagi asing. Namun ternyata hal ini juga merubah waktu untuk berbelanja.

Belanja tidak lagi terbatas pada hari Sabtu dan Minggu. Orang-orang yang biasanya shopping pada akhir pekan, kini lebih memilih pada hari kerja.

Laporan Mastercard Economics Institute yang bertajuk “ Shifting Wallets” mencatatkan perubahan kebiasaan ini terjadi di negara-negara Asia Pasifik.

Di negara Hong Kong, belanja di department store turun sebesar 1,22 persen pada hari Sabtu dan 1,42 persen pada hari Minggu, dibandingkan dengan 2019, sementara belanja pada hari Selasa naik 2,84 persen.

Begitu pula di negara tetangga kita, Singapura, di mana belanja di department store pada hari Jumat turun 2,80 persen dan 2,46 persen untuk hari Sabtu, namun meningkat 1,87 persen pada hari Kamis.

1 dari 5 halaman

Lain halnya untuk kegiatan hiburan, warga di Malaysia, Singapura, dan Selandia Baru lebih banyak menonton pada hari kerja dibandingkan akhir pekan, sehingga bioskop di hari Senin dan Selasa menjadi lebih ramai.

Namun untuk masalah perut, tempat makan justru mengalami lonjakan di akhir pekan, dengan perubahan belanja yang besar pada hari Sabtu di Hong Kong yang naik 2,75 persen, Malaysia naik 2,10 persen, serta Singapura naik 1,80 persen.

“ Saat belanja daring dan bekerja jarak jauh terus memengaruhi kebiasaan kita sehari-hari, konsumen akan menyesuaikan dan menyesuaikan kembali preferensi pengeluaran mereka agar sesuai dengan ritme kehidupan kita yang berubah,” Chief Economist of Mastercard AP & MEA, David Mann.

2 dari 5 halaman

Ini 4 Aturan Keuangan Orang Kaya Dunia: Jangan Beli Apapun Kalau Bisa Sewa

Dream - Kini sudah banyak orang tahu bagaimana caranya menghasilkan uang. Tapi masih banyak yang belum tahu bagaimana cara melipatgandakannya dari waktu ke waktu.

Seorang bos pemilik 18 perusahaan dan pakar yang berpengalaman dalam investasi membagikan beberapa prinsip yang diterapkan sejak muda hingga bisa sukses dan kaya raya seperti sekarang.

Menurut CNBC, pria bernama Grant Cardone itu mengaku punya empat aturan keuangan orang kaya yang bisa dipelajari oleh kita semua.

" Butuh 20 tahun percobaan dan kegagalan sebelum saya mencapai kekayaan bersih jutaan dolar. Saya harus menerapkan disiplin yang luar biasa dan menginvestasikan uang sebanyak mungkin ke dalam aset yang menghasilkan pendapatan," ujar Cardone.

Berikut adalah empat aturan keuangan yang Cardone terapkan sejak muda.

1. Jangan beli barang mahal, kecuali bisa beli 2 kali lipatnya

Cardone melihat perilaku teman disekitarnya yang sering melakukan self reward. Menurut Cardone, ketika teman-temannya menghasilkan lebih banyak uang, mereka akan menghadiahi diri sendiri dengan berbagai macam barang, seperti mobil mewah, perahu, hingga perjalanan ke Paris.

3 dari 5 halaman

Tetapi Cardone memiliki aturannya sendiri dalam bertransaksi barang mahal, yakni harus bisa membeli atau membayar dua kali lipatnya.

" Hal ini membuat saya tidak membelanjakan sesuatu secara berlebihan, sekaligus memberi saya waktu untuk mempertimbangkan apakah saya benar-benar membutuhkannya," tuturnya.

Alih-alih menghabiskan uangnya untuk membeli barang mewah, Cardone berfokus menggunakan penghasilannya untuk mengembangkan bisnisnya

2. Jangan beli apapun kalau bisa sewa

Cordone mengatakan bahwa tidak semuanya harus dibeli. Ia sendiri berprinsip hanya akan membeli sesuatu jika akan menguntungkan di kemudian hari.

Oleh karena itu, Cardone memilih untuk menyewa rumah dan mobil. Daripada dipakai untuk mencicil, ia menggunakan uangnya untuk diputar kembali atau dijadikan investasi.

" Saya tidak pernah membeli apa pun yang dapat disewa, seperti tempat tinggal atau mobil. Sehingga saya dapat menghindari pembayaran bulanan yang lebih tinggi dan biaya pemeliharaan yang terkait dengan kepemilikan," kata Cardone.

4 dari 5 halaman

Pada tahun 2012, Cardone menjual rumahnya dan memilih untuk tinggal di rumah sewa selama hampir 10 tahun hingga kini.

Menurutnya, setelah ia menabung dalam jumlah besar, barulah ia akan membeli rumah secara tunai.

3. Jangan menghabiskan uang untuk mengesankan orang lain

Banyak orang ingin menjadi kaya karena ingin terlihat mampu di depan orang lain. Hal itu kadang bisa menjadi motivasi atau malah jadi menjatuhkan. Bahkan ketika punya banyak uang, semua itu bisa habis jika hanya digunakan untuk mengimpresi orang lain.

" Tujuan saya (menjadi kaya) adalah untuk menciptakan warisan kekayaan bagi generasi keluarga saya. Itu lebih penting bagi saya daripada membeli barang-barang yang tidak saya butuhkan," jelas Cardone.

Jadi, bahkan ketika ia mampu membeli sesuatu, ia tidak akan membelinya hanya untuk mengesankan rekan-rekannya.

5 dari 5 halaman

4. Pakai uang pasif

Cardone menekankan pentingnya punya pemasukan pasif. Untuk bisa kaya lebih cepat, kita memang perlu memiliki beberapa sumber pendapatan. Untuk kebutuhan sehari-hari, pria itu pun memilih untuk menggunakan pemasukan pasifnya yang lebih sedikit dari penghasilan utama sebagai pembatas untuk tidak berfoya-foya. Sedangkan gaji dari pekerjaan utama ditabung atau diinvestasikan.

" Jika saya memperoleh US$100 ribu setahun dari pekerjaan saya, dan US$20 ribu setahun dari pendapatan pasif. Maka saya akan mencoba hanya menghabiskan US$20 ribu untuk hal-hal di luar biaya hidup dasar saya," katanya.

Menurutnya, berkat menerapkan beberapa aturan aturan tersebut selama dua dekade, Cardone mengaku telah berhasil melewati beberapa resesi besar dan pandemi global.