PNS (Shutterstock.com)
Dream – Gaya hidup yang tidak terkendali disebut menjadi sebab banyak apparatus sipil negara (ASN) atau PNS terjerat pinjaman kredit. Tidak sedikit PNS yang melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang segar demi memenuhi gaya hidup, salah satunya dengan meminjam kredit.
“ Gaya hidup yang tidak terkendali menjadi tren bagi PNS untuk menggadaikan SK (Surat Keputusan) ke lembaga keuangan demi menutup pengeluaran bulanan yang terlalu tinggi,” kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dikutip dari merdeka.com, Kamis 26 Januari 2023.
Menurut Bhima, masyarakat menganggap PNS sebagai profesi yang mapan. Anggapan itu pula yang melatarbelakangi para PNS terbawa gaya hidup mapan. “ Jadi, ketika ada PNS handphone-nya biasa, motornya sederhana, rumahnya kontrak, itu dianggap aneh di mata masyarakat kita,” papar Bhima.
Tak Cuma gaya hidup, kata Bhima, pengelolaan keuangan yang buruk juga mendorong PNS terjerembab pada lilitan utang, khususnya kredit konsumtif. “ Padahal kredit konsumtif pasti bunga nya tinggi, dan tidak bisa diandalkan untuk tambah pendapatan dalam jangka panjang. Harusnya kalau kredit ya modal usaha,” ucap Bhima.
Sebelumnya, Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menyayangkan sikap beberapa PNS yang gampang terjerat pinjaman kredit. Kondisi itu menimbulkan perilaku konsumtif yang membuatnya seolah tidak puas dengan pendapatan yang diterima.
“ Jadi sebenarnya kalau konsep cukup ya cukup. Kurang karena banyak kreditan. Memang lembaga kredit ini meracuni kita, gagal lewat kita lewat istri kita, gagal lewat istri kita lewat HP anak kita. Sehingga kita termasuk negara yang sangat konsumtif. Yang tidak perlu, dibelanjakan, yang tidak produktif, dibelikan,” kata Anas dalam Closing Ceremony ASN Culture Fest 2023 di The Westin Jakarta, Rabu kemarin.
Anas berharap para PNS bisa menahan hawa nafsu konsumtifnya dan lebih fokus pada peningkatan kinerja. Terlebih dunia tengah dirudung ketidakpastian ekonomi tahun ini.
“ APBD terbatas, APBN terbatas, PAD (pendapatan asli daerah) terbatas. Ini di 2023 belum tentu PAD kita bertambah, karena dinamika ekonomi kita terus naik turun. Ini sekali lagi ingin saya ingatkan, kita musti bersyukur bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, ASN masih punya kepastian pendapatan,” pungkas Anas.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan