Aplikasi X Bikin Perubahan Radikal, Pengguna Bisa Mengobrol Lewat Panggilan Video

Reporter : Okti Nur Alifia
Sabtu, 12 Agustus 2023 16:40
Aplikasi X Bikin Perubahan Radikal, Pengguna Bisa Mengobrol Lewat Panggilan Video
Menurut sang CEO X, ini langkah penting dalam evolusi platform X menjadi apa yang dia sebut sebagai "aplikasi segalanya".

Dream - X, platform jejaring sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dikabarkan akan melakukan perubahan radikal untuk penggunanya. Perusahaan milik Elon Musk itu bakal menghadirkan fitur pengenalan panggilan video.

Menurut sebuah laporan, Linda Yaccarino, CEO X, mengonfirmasi perkembangan menarik ini selama wawancara TV pertamanya sejak menjadi CEO.

“ Anda akan segera dapat melakukan panggilan obrolan video tanpa harus memberikan nomor telepon Anda kepada siapa pun di platform ini,” kata Yaccarino kepada Sara Eisen dari CNBC, dikutip dari Technext.

Menurut Linda, langkah ini diperlukan sebagai bagian penting dalam upaya evolusi platform X menjadi apa yang dia sebut sebagai " aplikasi segalanya" .

1 dari 4 halaman

Wawancara Yaccarino dengan Sara Eisen menjelaskan masa depan X, di mana panggilan video akan memainkan peran integral.

Fitur baru ini siap untuk mendefinisikan kembali interaksi sosial, memungkinkan pengguna untuk terlibat secara langsung tanpa membocorkan nomor telepon pribadi kepada orang lain di platform.

Belum dipastikan bagaimana fitur panggilan video ini akan beroperasi dan apakah itu hanya untuk pelanggan Twitter Blue atau apakah akan ada batasan untuk pengguna gratis.

Meskipun informasi konkret belum dibagikan tentang fitur ini, sekarang menjadi tanda yang sangat jelas bahwa kemampuan panggilan video dan telepon sedang dikembangkan secara aktif.

2 dari 4 halaman

Bukan Cuma Twitter, Ini Deretan Raksasa Teknologi yang Sempat Ganti Nama

Dream - Keputusan Elon Musk mengubah logo Twitter menjadi X sejak 24 Juli 2023 mengejutkan banyak pihak. Pasalnya media sosial Twitter sudah khas dengan gambar burung dan berwarna biru.

Sekarang, baik dari logo hingga nama Twitter di aplikasi, semuanya bertuliskan X dan warna hitam. Tak hanya itu, Elon Musk juga semakin mantap mengubah Twitter menjadi X sepenuhnya, kabarnya dia sudah mengubah logo Twitter di perusahaan pusat-nya di San Fransisco menjadi logo X.

Namun ternyata, sebelum Twitter ada berbagai perusahaan teknologi dunia yang telah merubah nama, berikut daftarnya:

3 dari 4 halaman

X.com Jadi PayPal

Elon Musk juga mendirikan layanan pembayaran online bernama X.com pada 1999. Musk pun sempat menjadi CEO X.com pada Mei 2000.

Peter Thiel pun bergabung setahun setelahnya. Kemudian X.com dan PayPal merger dan terbentuk nama menjadi PayPal. PayPal sendiri sebelumnya merupakan layanan split bill.

Facebook Jadi Meta

Mark Zuckerberg pendiri Facebook memutuskan untuk mengganti perusahaan induknya menjadi Meta pada 2021. Namun Meta tetap mempertahan media sosial Facebook hingga kini.

Meta juga membawahi beberapa platform media sosial seperti Instagram, WhatsApp, hingga Threads.

4 dari 4 halaman

Burbn Jadi Instagram

Tak banyak yang tahu bahwa Instagram dulu namanya berbeda. Instagram buatan Kevin Systorm itu diberi nama Burbn yang terinspirasi dari nama whiskey.

Burbn pun fokus menjadi platform berbagi foto dan dirubah namanya menjadi Instagram yang merupakan kata gabungan dari 'Instant' dan Telegram. Hingga pada 2012, Instagram dibeli Facebook dengan nilai US$1 miliar.

Cadabra Jadi Amazon

Jeff Bezos telah mendirikan toko online sejak 1994, saat internet baru pertama booming. Dia memiliki ide untuk menamai toko online-nya dengan Cadabra yang terinspirasi dari 'abracadabra'.

Namun pengacara Bezos justru menilai nama itu terlalu absurd dan terdengar seperti 'Cadaver'. Hingga Besoz dan istrinya mencari nama di kamus dengan urutan alphabet 'A' dan terciptalah nama Amazon yang terinspirasi dari nama sungai terbesar di dunia.

Google Jadi Alphabet

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 1996. Nama Google pun menjadi sangat familiar. Namun Google mengganti nama perusahaan induknya menjadi Aplphabet pada 2015.

Kendati demikian, Google tetap mempertahankan namanya untuk layanan mesin pencari beserta turunannya.

Sumber: Business Insider

Beri Komentar