MinDA: Lembaga Keuangan Syariah RI Tertarik Investasi di Filipina

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 16 Januari 2019 17:29
MinDA: Lembaga Keuangan Syariah RI Tertarik Investasi di Filipina
Negara ini ingin mengembangkan industri halal di Pulau Mindanao.

Dream – Filipina terus mendorong rencana pengembangan untuk minoritas Muslim di Pulau Mindanao. Otoritas Pengembangan Mindanao (MinDA) mengincar lembaga keuangan syariah untuk mendanai pengembangan dan industri halal di daerahnya.

“ Ada minat dari lembaga keuangan syariah untuk mendukung, khususnya sektor pertanian dan industri halal di sini,” kata Kepala Divisi Urusan Publik MinDA, Adrian Tamayo, di Davao, Filipina, dikutip dari Gulf Times, Rabu 16 Januari 2019.

Tamayo mengatakan pembiayaan dari lembaga keuangan syariah bergantung kepada regulasi yang tepat untuk sektor ini di Filipina. Regulasi itu masih menanti banyak pemangku kepentingan.

Untuk merilis instrumen keuangan syariah seperti sukuk, kerangka kerja hukum dan peraturannya harus ada terlebih dahulu.

“ Kalau disetujui oleh kongres, dewan moneter bank sentral Filipina bisa mengizinkan bank syariah. Ini juga dapat memberikan wewenang kepada bank konvensional untuk terlibat dalam pengaturan perbankan syariah, termasuk struktur dan transaksi, melalui unit bank syariah yang ditunjuk,” kata dia.

Tamayo mengatakan lembaga keuangan syariah dari Timur Tengah dan Indonesia ingin masuk ke Mindanao setelah disahkan Undang-Undang Otonomi Bangsa Moro yang disahkan pada 2018. Regulasi keuangan syariah ini akan melengkapi beleid itu dan mendorong lembaga keuangan syariah berbisnis di Minadanao.

Menurut regulasi perbankan tahun 1994, bank asing dan lembaga keuangan bisa beroperasi di sana, tapi itu tak menarik perbankan syariah. Sebab, tak ada aturan keuangan syariah yang jelas. Perbankan syariah di Filipina dimonopoli oleh bank syariah pelat merah, Al Amanah.(Sah)

1 dari 1 halaman

Alasan Pemerintah Cari Pembiayaan Syariah untuk Pengembangan Industri Halal Mindanao

Tamayo juga mengatakan perbankan konvensional asing biasanya fokus untuk mendanai proyek-proyek besar, seperti Metro Manila. Mereka tak menjamah Mindanao dengan alasan masalah keamanan, kelayakan finansial, dan pasar yang kecil.

Dengan adanya kerangka kerja untuk bank syariah, dia optimistis dana dari lembaga keuangan syariah dan investor bisa masuk. Dikatakan bahwa bank dan investor dari Brunei juga melirik Mindanao.

Sekadar informasi, daerah ini dibidik untuk dijadikan pengembangan industri halal. Dewan Sertifikasi Halal Muslim Mindanao menjadi satu-satunya pemberi sertifikat halal resmi dan terakreditasi di Filipina.

Pemerintah di sana membentuk Zona Ekonomi Khusus Zamboanga untuk zona pengolahan halal. Zona ini dipromosikan untuk investor asing. Kota Cotobato di Mindanao juga dikembangkan jadi pusat makanan halal.

 

Beri Komentar