Tips Investasi Di Masa Pandemik (Foto: Shutterstock)
Dream - Tak hanya menjaga kesehatan, hal lain yang harus menjadi perhatian di masa pandemik Covid-19 adalah kesiapan keuangan. Harus diakui, beraktivitas di rumah membuat beban biaya sehari-hari seperti tagihan listrik, voucher pulsa atau internet, serta makan ikut bertambah.
Mereka yang memiliki sisa penghasilan biasanya akan menyimpan dananya itu dalam bentuk tabungan. Diketahui juga tabungan di bank selama pandemik Covid-19 telah meningkat relatif tinggi.
Kondisi ini diakui wajar karena sikap masyarakat yang mencari langkah aman di tengah perlambatan ekonomi dan penanganan Covid-19.
Efek samping dari banyaknya masyarakat yang menyimpan uang di tabungan adalah berkurangnya kegiatan investasi. Umumnya hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengerti perihal investasi selama masa pandemik.
Eko Priyo Pratomo, Financial Planner dan pendiri perencanaan keuangan Halofina mengatakan investasi keuangan yang banyak diketahui orang saat ini sebatas deposito.
" Sebenarnya sudah banyak produk investasi lain seperti obligasi pemerintah, sukuk, saham, dan investasi mata uang asing. Bagi kebanyakan orang perlu belajar reksadana," katanya dalam Forum Dialog Produktif Inspirasi 30 Menit yang diselenggarakan di Media Center KPCPEN, Senin, 19 Oktober 2020.
Dari berbagai instrumen investasi tersebut, Eko menyarankan agar masyarakat mempelajari produk reksa dana. Dilihat dari jenisnya, reksa dana memiliki underlying pasar uang, third protection, pendapatan tetap, ada campuran, ada saham.
" Menurut saya ini bisa dilakukan orang kebanyakan,” ujarnya.
Namun sebelum memutuskan mulai berinvestasi, masyarakat disarankan mengetahui terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. Dengan tujuan tersebut, mereka bisa mengukur dan merencanakan investasi secara berkala sekaligus memiliki motivasi dalam kehidupannya.
Bagi masyarakat yang belum memiliki aset cukup dalam melakukan investasi, disarankan untuk terlebih dahulu memiliki dana darurat. Alokasi anggaran bisa berasal dari aset tabungan atau dengan metode disiplin mengalokasikan anggaran 20 persen dari pemasukan bulanan.
Menurut Eko, dari berbagai golongan masyarakat, mereka yang belum memiliki aset namun punya kebutuhan masa depan menjadi kelompok yang paling perlu berinvestasi. Caranya adalah dengan memotong alokasi dari tabungan rutin yang selama ini mereka lakukan.
Terakhir, Eko menyarankan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik agar bisa berpikir dengan lebih jernih berpikir. Selain bersyukur, masyarakat yang masih memiliki pekerjaan diimbau untuk mencoba hidup minimalis dan mengusahakan tetap berinvestasi.
" Banyak instrumen yang sudah dikeluarkan pemerintah, kita masih punya kesempatan untuk berinvestasi kalau kita mampu untuk hidup minimalis,” tutup Eko Priyo.
Selama pandemik Covid-19, Pemerintah telah membuat berbagai respons diantaranya mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) meliputi upaya pemulihan pada sisi permintaan (demand) dan pada sisi penawaran (supply) secara simultan.
Hingga 7 Oktober 2020 ini, Satgas PEN telah merealisasikan penyerapan anggaran mencapai 47,7 persen atau Rp331,94 Triliun dari total anggaran sebesar Rp 695,2 triliun. Dana yang ada akan terus didorong penyerapannya hingga Desember 2020.
Di bidang investasi, pemerintah juga menerbitkan instrumen investasi salah satunya Obligasi Negara Ritel (ORI), yang bisa dipilih masyarakat sesuai jangka waktu yang mereka inginkan. Investasi surat berharga Negara ini dapat juga dibeli dengan minimum pembelian yang relatif terjangkau oleh masyarakat.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN