Grab LevelDecacorn (Foto: Shutterstock)
Dream - Kabar Grab menjadi decacorn seakan menjadi kejutan manis yang menutup tahun 2018 dan menjadi awal yang baik di tahun 2019.
Setelah mendapatkan suntikan dana sebesar US$6 miliar selama empat tahun terakhir, Grab melesat meninggalkan startup unicorn lainnya dan menjadi decacorn pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.
Apa itu Level Decacorn?
Sekarang ada enam sebutan dalam tingkatan valuasi startup, mulai dari cockroach, pony, centaurs, unicorn, decacorn, dan hectocorn. Tiga tingkatan teratas diawali oleh unicorn dimana perusahaan rintisan mencapai valuasi US$1 miliar.
Selanjutnya gelar decacorn diberikan pada startup dengan nilai US$10 miliar dan hectocorn untuk valuasi 10 kali lipat dibandingkan decacorn. Dari 300an startup unicorn, ada 16 yang berhasil masuk level decacorn, termasuk Grab yang berhasil meraih valuasi US$11 miliar atau setara dengan RP157 triliun.
Eksekusi Uber jadi Tonggak Keberhasilan
Perjalanan Grab menuju level decacorn memang tak mudah. Butuh bertahun-tahun sejak dirintis pada tahun 2012 dengan nama MyTeksi di Malaysia. Usai melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia Tenggara, Grab berhasil mengakuisisi Uber di tahun 2018.
Langkah mengambil alih bisnis Uber ini tercatat sebagai aksi korporasi terbesar untuk perusahaan internet di Asia Tenggara. Semua aset dan aspek operasional Uber di Kamboja, Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Thailand pun dialihkan ke Grab.
Keputusan ini dianggap tepat, karena bisnis transportasi Grab tumbuh pesat dengan pendapatan yang meningkat hampir dua kali lipat dari Maret hingga Desember 2018.
Sebagai superApp, Grab tidak hanya memberikan layanan transportasi, tapi juga layanan pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital.
Dengan bergabungnya Uber, pendapatan GrabFood pun meningkat hingga 45 kali lipat di periode waktu yang sama. Begitu juga layanan GrabExpress yang juga telah meningkat lebih dari tiga kali lipat di tingkat regional dan kini tersedia di 150 kota.
Grab terus meningkatkan fitur-fitur baru dengan menggandeng OVO sebagai alat pembayaran dan HOOQ untuk layanan video streaming. Beberapa langkah besar ini cukup berhasil meningkatkan kualitas layanan, paling terjangkau, dan efisien waktu, yang membawanya meraih level decacorn.
Hectocorn jadi Target Grab Selanjutnya?
Usai meraih decacorn, Grab tak berpuas diri. Grab baru-baru ini menerima pendanaan dari Softbank Vision Fund yang melengkapi total pendanaan senilai lebih dari US$4,5 miliar.
Investasi ini nantinya akan digunakan untuk menghadirkan lebih banyak inovasi baru, aksesibilitas yang lebih besar, dan kenyamanan bagi penggunanya. Tidak menutup kemungkinan jika nantinya Grab mampu naik tingkat ke level hectocorn, seperti Apple, Google atau Microsoft.
Pelopor Startup Decacorn di Asia Tenggara
Tujuh tahun mengembangkan bisnis, Grab kini melesat di antara startup unicorn lainnya di Asia Tenggara dengan memasuki level decacorn.
Selain terus menghadirkan inovasi baru, Grab tetap memegang filosofi platform terbuka untuk menyatukan para mitra di Asia Tenggara untuk mewujudkan hidup yang lebih baik untuk semua orang. Langkah ini bisa dijadikan inspirasi bagi startup unicorn lainnya untuk menyamai keberhasilan Grab.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN