Dream - Pemerintah Republik Indonesia serius melaksanakan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antardaerah.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, hal tersebut nampak dari beberapa rencana pembangunan seperti rencana untuk membangun tol laut, serta pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW.
Namun, selain konsep yang matang, keseriusan pemerintah tersebut butuh pembiayaan yang besar.
" Kebutuhan pembiayaan yang besar telah diupayakan melalui berbagai langkah antara lain seperti pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga memberi ruang fiskal yang cukup, hingga kerja sama dalam skema private public partnership (PPP)," ucap Agus.
Namun, ia mengingatkan bahwa salah satu tantangan perekonomian adalah sulitnya mendapatkan pembiayaan guna mengatasi celah pembiayaan infrastruktur.
" Selain itu, peran pendalaman pasar keuangan (financial deepening) dan inklusi keuangan (financial inclusion) juga penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas dan inklusif," tegasnya.
Oleh karena itu, BI bekerjasama dengan International Monetary Fund (IMF) mengadakan konferensi untuk membahas ihwal pembiayaan infrastruktur dalam pembangunan di wilayah Asia khususnya Indonesia.
" Konferensi hari ini diharapkan dapat memberi masukan, kontribusi dan solusi atas berbagai masalah tersebut," pungkas Agus Martowardojo.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
