PT Jasa Marga Tbk Menambah Gardu Tol Di Gerbang Tol Cikarang Utama Untuk Mengantisipasi Kemacetan Arus Mudik. (Foto: Merdeka.com)
Dream – PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan berbagai upaya untuk menyambut arus mudik dan arus balik Lebaran 2017. Selain membangun parking bay, perusahaan pelat merah ini akan menambah gardu di Pintu Tol Cikarang Utama.
Deputy General Manager Toll Collections Jasa Marga Cabang Cikampek, Yoga Trianggoro, mengatakan, puncak arus mudik melalui Gerbang Tol Cikarang Utama diprediksi terjadi pada Jumat 23 Juni 2017 atau H-3. Jumlah kendaraan yang melalui pintu tol ini sebanyak 120 ribu unit atau naik 53 persen dari kondisi normal.
“ Sementara itu, untuk arus balik, puncaknya akan terjadi pada tanggal 2 Juli atau H+6 di mana volume kendaraan diperkirakan meningkat hingga 46 persen dari hari normal,” kata Yoga melalui keterangan tertulis yang diterima Dream, Jakarta, Rabu 24 Mei 2017.
Sementara itu, Kepala Gerbang Tol Cikarang Utama, Hervian, mengatakan, pihaknya akan menambah kapasitas gardu operasi dari 13 gardu menjadi 20 gardu. Dua puluh gardu ini terdiri atas gardu reguler, gardu satelit, dan gardu reversible untuk melayani pemudik ke arah Cikampek.
Mereka juga akan mempersiapkan 87 orang tenaga bantuan untuk arus mudik sebagai petugas jemput kendaraan di semua lajur. Petugas ini nantinya akan membagikan kartu tanda masuk elektronik (KMTE) dan juga membantu para pengguna tol yang bertransaksi menggunakan e-Toll.
Strategi lainnya yang akan diterapkan adalah pengalihan arus pada saat volume kendaraan sangat tinggi dan menyebabkan stagnasi di gerbang tol. Pengguna jalan akan diarahkan keluar di GT Cikarang Barat 3 dengan 7 gardu operasi dan putar balik kembali menuju Cikampek melalui GT Cikarang Barat 1.
Sama halnya dengan arus mudik, GT Cikarut juga menerapkan skema yang sama pada arus balik yakni dengan meningkatkan kapasitas gardu dari yang awalnya 21 gardu menjadi 30 gardu.
Sementara untuk pengalihan arus lalu lintas balik Lebaran, pada kondisi lalu lintas yang padat, pengguna jalan akan dialihkan keluar GT Cikarang Barat 2 untuk berputar ke Cikarang Barat 4 dan mengambil jalur menuju Jakarta.
“ Kami optimistis langkah-langkah ini bisa mengantisipasi kepadatan karena dengan adanya penambahan kapasitas gerbang tol serta koordinasi dengan ruas tol sebelum dan setelah Jakarta-Cikampek, load kendaraan diharapkan dapat terdistribusi dengan baik,” kata Hervian.