Pesawat Kepresidenan Dibeli Saat Era Kepemimpinan Presiden SBY. (Foto: Merdeka.com)
Dream – Belakangan ini, pesawat kepresidenan Indonesia menjadi buah bibir masyarakat. Hal ini bermula ketika pesawat A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2) diubah warnanya dari biru putih menjadi merah putih.
Dikutip dari Merdeka.com, Rabu 4 Agustus 2021, pesawat ini dibeli sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 Green itu dirancang untuk VVIP, baik dari kenyamanan maupun keselamatan.
Pesawat tersebut dipesan pada 2012 ke pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat. Kala itu, harganya US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar. Proses pembuatan pesawat itu makan waktu empat tahun.
Pembelian pesawat ini sempat jadi perdebatan, namun akhirnya pemerintah tetap memesan pesawat kepresidenan.
Menteri Sekretaris Negara kala itu, Sudi Silalahi, mengatakan, pesawat ini bisa menghemat anggaran sebanyak Rp114 miliar per tahun. Sekadar informasi, sebelum ada pesawat itu, Presiden SBY menggunakan pesawat yang disewa dari Garuda Indonesia. Pesawat itu digunakan untuk bepergian ke dalam dan luar negeri.
“ Hadirnya pesawat ini lebih efektif dan mengefisienkan penggunaan pesawat terbang,” kata Sudi di Bas Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“ Kita juga bangga 69 tahun kita merdeka, punya pesawat sendiri. Ini karena kemampuan uang kita yang semakin baik,” kata dia.
Pesawat BBJ 2 ini bisa terbang selama 10-12 jam dan bisa mendarat di bandara yang kecil. BBJ memiliki peralatan navigasi, komunikasi, dan sistem keamanan. Pesawat tersebut memiliki kapasitas maksimal 70 orang.
Pesawat tersebut memiliki panjang 39,5 meter, rentang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan diameter 3,73 meter.
Bagaimana dengan interiornya? Dikabarkan pesawat tersebut dilengkapi dengan ruang tidur bagi presiden kalau menempuh perjalanan jauh, lengkap dengan tempat tidur. Ada juga ruang rapat husus serta kamar mandi yang dilengkapi dengan shower. Biaya interior pesawat itu sebanyak US$17 juta (Rp193 miliar).
Selama ini, skadron 17 diperkuat pesawat Boeing 737, pesawat Fokker 28, Hercules C-130, dan pesawat helikopter Super Puma.
Makanya, pesawat kepresidenan dicat warna biru muda. Desainnya juga dibuat oleh perwira TNI AU.
“ Yang mengoperasikan TNI AU dan seragamnya mirip,” kata Sudi.
Dream - Istana Negara sedang menjalankan perawatan rutin terhadap Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Dalam tahap peremajaan kali ini, pesawat yang bisa mengantar presiden dan rombongan dalam lawatan kerja itu akan memiliki tampilan baru.
Sebelumnya, Pesawat Indonesia-1 dicat dengan warna biru muda menyerupai langit. Kini, pesawat itu berganti warna menjadi Merah Putih.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mengatakan pesawat tersebut memang telah diusulkan untuk pengecatan ulang dan masuk dalam agenda perawatan pesawat.
" Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujar Heru.
Menurut Heru, pengecatan tersebut sudah direncanakan sejak 2019 sekaligus menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada 2020 lalu. Pengecatan dilakukan satu paket bersama dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.
" Namun, pada tahun 2019, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksankanan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," kata dia.
Heru menerangkan jadwal perawatan rutin pesawat memiliki interval yang sudah ditetapkan oleh produsen. Jadwal harus dipatuhi dan perawatan dilaksanakan secara tepat waktu.
" Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya," kata dia.
Selanjutnya, Heru membantah jika perawatan tersebut disebut sebagai pemborosan anggaran negara. Dia menekankan perawatan sudah direncanakan sejak 2019.
" Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN," kata dia.
Dia juga menyatakan untuk penanganan Covid-19, Kementerian Sekretariat Negara telah menjalankan refocusing pada APBN 2020 dan 2021. Sehingga, anggaran pengecatan sudah sesuai dengan penetapan oleh Menteri Keuangan.
" Proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemi," kata dia, dikutip dari Merdeka.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia