Omzet Seret, Pengusaha Muda Minta Bank Longgarkan Cicilan Pinjaman

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 18 Maret 2020 17:36
Omzet Seret, Pengusaha Muda Minta Bank Longgarkan Cicilan Pinjaman
Pandemi corona membuat dunia usaha bermuram durja.

Dream – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendorong perbankan untuk melonggarkan pembayaran pinjaman kredit. Usulan disampaikan setelah banyak pelaku usaha yang mengeluhkan omzetnya turun akibat dampak wabah virus corona baru, Covid-19. 

Sekjen BPP HIPMI, Bagas Adhadirgha, mengatakan bisnis pelaku usaha juga stagnan, malah merosot. Hal ini terjadi di hampir semua sektor usaha, baik ritel, pariwisata, manufaktur, jasa, infrastruktur, pertambangan, dan usaha lainnya.

“ Penurunan ekonomi ini mulai dirasakan oleh para pengusaha, khususnya anggota HIPMI yang mayoritas berskala menengah,” kata Bagas di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu 18 Maret 2020.

Bagas mengharapkan pemerintah mengimbau perbankan untuk memperhatikan kondisi ini. apalagi, sejumlah kewajiban keuangan pengusaha, baik bank maupun pajak.

“ Kami mendorong agar perbankan memberikan kelonggaran terkait kewajiban bulanan para pengusaha tentang imbas Covid-19,” kata dia.

Sebagian besar pengusaha muda ini memiliki tanggungan cicilan terhadap perbankan. Kredit tersebut merupakan kewajiban yang selama ini dipenuhi.

“ Namun karena ada kondisi seperti ini, dimana aktivitas masyarakat keluar rumah dibatasi dalam jangka waktu lama, maka otomatis berdampak di dunia usaha,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Siap Bantu Perumusan Pelonggaran Kredit

Ketua Bidang Ekonomi, Pajak dan Perbankan BPP HIPMI Ajib Hamdani mengaku sudah menjajaki komunikasi dengan pihak perbankan. Sejumlah pengurus BPP diketahui sudah menemui pimpinan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

“ BNI akan memberikan relaksasi kebijakan sehingga bisa menstimulus perekonomian di masa yang kurang positif ini,” kata Ajib.

Ajib berharap, hal ini diikuti oleh seluruh bank-bank di Indonesia. Baik di kantor pusat maupun daerah. HIPMI siap untuk membantu perumusan dan skema yang terbaik. Tujuannya agar perekonomian tetap berjalan.

“ Kemudahan-Kemudahan kredit perlu menjadi perhatian pemerintah dan perbankan,” kata dia. 

2 dari 5 halaman

Begini Jurus OJK Cegah Dampak Virus Corona untuk Industri Keuangan

Dream – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mengmbil langkah untuk mencegah dampak penyebaran virus corona di industri keuangan. OJK meminta industri keuangan untuk melakukan tiga hal ini.

“ Menindaklanjuti arahan Presiden Indonesia pada Minggu, 15 Maret 2020 dalam rangka meminimalkan risiko tersebarnya corona virus disease (Covid-19), perlu dilakukannya tindakan serentak oleh instansi pemerintah, lembaga negara, termasuk OJK dan pihak terkait lainnya,” kata Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 16 Maret 2020.

Anto meminta industri keuangan untuk menyesuaikan operasional dan meminimalkan interaksi antar orang tanpa mengganggu pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat. Caranya dengan mengatur alternatif bekerja dari rumah. Urusan ini diserahkan kepada masing-masing Self Regulatory Organization di Pasar Modal, Lembaga Jasa Keuangan, Lembaga Penunjang Profesi di Industri Jasa Keuangan.

 

 

“ Meningkatkan kebersihan lingkungan kerja dan sarana pelayanan publik, seperti ATM, loket bank lain, dan sebagainya,” kata dia.

Anto juga meminta pelaku industri untuk menunda seluruh perjalanan keluar kota dan/atau luar negeri, khususnya ke tempat yang sudah diidentifikasi terdapat penyebaran virus Covid-19 sesuai dengan data dan informasi terkini dari Kementerian Kesehatan RI.

“ Tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan sejumlah orang baik internal dan/atau eksternal dalam bentuk sosialisasi, rapat, dan events lainnya. Interaksi kiranya dilakukan melalui pemanfaatan sarana teknologi informasi,” kata dia.

3 dari 5 halaman

Ada 21 Kasus Baru, Total Pasien Positif Virus Corona Jadi 117

Dream - Jumlah kasus infeksi virus corona jenis baru, Covid-19, di Indonesia terus bertambah. Hari ini, Minggu 15 Maret 2020, bertambah 21 kasus hingga total ada 117 kasus positif virus corona.

" Ada 21 kasus baru. 117 kasus positif corona yang dilaporkan siang ini. Menyebar di antaranya Jakarta dan Banten," kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, Achmad Yurianto, dikutip dari Liputan6.com.

Sementara itu, kondisi pasien yang dinyatakan negatif ada tujuh orang. Yuri optimis akan semakin banyak pasien yang sembuh.

Ahmad virus corona

Foto : Liputan6.com

Yuri mengimbau Pemerintah Daerah meliburkan sekolah. Namun dia meminta masyarakat tidak memanfaatkan libur sekolah untuk rekreasi, melainkan membatasi interaksi sosial di rumah.

" Tolong jangan libur untuk rekreasi. Mari sama-sama untuk mengurangi penyebaran," pintanya.

4 dari 5 halaman

Jokowi: Seluruh Menteri Jalani Pemeriksaan Virus Corona

Dream - Jokowi meminta seluruh menterinya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, Covid-19. Pasalnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi corona.

" Pagi ini telah dilakukan pengetesan (virus corona) untuk para menteri. Hasilnya ditanyakan ke Menteri Kesehatan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu 15 Maret 2020.

Jokowi mengatakan, Budi Karya menjadi pasien ke-76 virus corona. Dan saat ini Budi karya masih diisolasi dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.

Video Jokowi Pantau Sterilisasi Masjid Istiqlal Guna Cegah Cor© © Khidr Al-Zahrani

Foto : Deki Prayoga/Dream

" Pak menteri masih di rumah sakit, di ruang isolasi," ucapnya.

Menhub Budi Karya disebut harus dirawat di rumah sakit setelah menderita penyakit tifus. Menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati, saat itu Menhub dalam kondisi stabil.

Seperti diketahui, Budi Karya masih ikut dalam rapat terbatas pimpinan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, pada 11 Maret 2020. Rapat itu dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.

Sumber : liputan6.com

5 dari 5 halaman

Jokowi: Saatnya Kita Bekerja, Belajar, dan Ibadah dari Rumah

Dream - Jokowi meminta rakyat Indonesia tidak panik dengan pandemi virus corona jenis baru, Covid-19. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat waspada terhadap penyebaran Covid-19.

" Kepada seluruh rakyat Indonesia tetap tenang, tidak panik, tetap produktif, dan waspada Covid-19," kata Jokowi dalam konferensi pers, Minggu 15 Maret 2020.

Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu mengatakan, dengan kondisi penyebaran virus corona jenis baru di Indonesia, masyarakat diharapkan melakukan kegiatan di rumah.

" Dengankondisi ini saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut dia, saat ini merupakan saatnya rakyat Indonesia bekerja sama. Bergotong-royong dan bersatu mengatasi penyebaran virus corona.

" Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 teratasi maksimal," ujar Jokowi.

Hingga saat ini, telah terjadi 96 kasus infeksi virus corona di Indonesia. Sebanyak lima orang yang terinfeksi virus corona jenis baru itu dinyatakan meninggal dunia.

Beri Komentar