Ijazah Penuh Nilai `C` Tanda Calon Orang Sukses?

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 21 Mei 2015 12:26
Ijazah Penuh Nilai `C` Tanda Calon Orang Sukses?
Banyak orang sukses meski mengantongi ijazah dengan nilai pas-pasan.

Dream - Khawatir ijazah Anda penuh dengan deretan nilai C? Tenang dunia belum berakhir. Fakta justru menunjukan banyak mahasiswa bernilai C bisa menjadi lebih sukses.

" Buat mereka yang diwisuda hari ini dengan nilai terbaik, saya ucapkan selamat. Dan seperti sering katakan saya pada mahasisa bernilai C, Anda bisa menjadi Presiden," ujar mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush saat menyampaikan pidato wisuda di Southern Methodist University, seperti dikutip dari laman elitdaily.com, Kamis, 21 Mei 2015.

Bush seolah menghibur dirinya sendiri yang memang mendapatkan nilai sedang selama kuliah. Sekaligus memberikan perspektif baru bagi mahasiswa yang lulus dengan nilai pas-pasan.

Dalam kesempatan itu Bush menekankan jika nilai ijazah tak selamanya menentukan jati diri. Kehidupan sesungguhnya menawarkan kemungkinan yang tak terkira.

Perkataan Bush ini mungkin ada benarnya. Setidaknya ada beberapa nama orang sukses yang memiliki nilai ijazah tak terlalu baik. Bahkan di jajaran presiden Negeri Paman Sam.

Tengok saja nama-nama seperti John F Kennedy. Lyndon B Johson, dan dan ayah Bush, George HW Bush. Tak lupa adanam Wakil Presiden AS, Joe Biden yang berjuang keras meraih nilai terbaik semaca kuliah.

Selain di dunia politik, banyak contoh sukses entrepreneur yang muncul bukan karena kelebihan akademiknya.

Steve Jobs, contohnya, sama sekali tak pernah menyelesaikan kuliahnya. Kondisi sama terjadi pada Mark Zuckerberg dan Bill Gates.

Wanita miliarder termuda dunia, Elizabeth Holmes yang merevolusi dunia pengobatan, juga terpaksa dropout dari Stanford University untuk mengejar mimpinya.

Sementara Richard Branson yang mengidap dyslexia harus keluar dari sekolah pada usia 15 tahun.

Humor Bush pun dibenarkan ahli astrophysicist, Neil deGrasse Tyson pada kesempatan yang sama.

" Nilai Anda, berapapun IPK-nya, menjadi tak relevan dengan kehidupan. Karena dalam kehidupan nyata, mereka takkan bertanya berapa nilai Anda. Nilai itu menjadi berarti hanya pada saat Anda berada dalam momen itu. Itu tidak bisa menjelaskan sisa kehidupan Anda," ujarnya.

Kecerdasan memang bersifat subyektif. Pencapaian akademis tak selamanya menggambarkan jalan untuk menangani hidup Anda.

Seorang mahasiswa sukses sepenuhnya bergantung pada kemampuan seseorang beradaptasi dengan sistem tertentu. Namun ini tak selamnya perlu persiapan di dunia nyata.

Karakter, pengalaman, koneksi, bukan nilai, menjadi kunci dalam mengarahkan hidup seseorang.

Kesuksesan membutuhkan semangat, ketekunan, kecerdasan emosional, dan kemampuan memahami sebuah kegagalan.

Inilah mengapa kita melihat banyak mahasiwa dengan nilai C yang dianggap tak bisa sukses, berjuang untuk menggapainya. Para mahasiswa C ini tahu artinya berjuang dan sering harus menghadapi lebih banyak hambatan dibandingkan orang lain. (Ism) 

Beri Komentar