Dream - Bergugurannya bursa global akibat sentimen pertemuan The Fed (FOMC) menyeret indeks saham syariah terjun bebas di awal pekan ini.
Investor asing yang langsung menggelar aksi jual membuat bursa saham Indonesia tak kuasa menahan tekanan.
Pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 14 Desember 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) langsung turun 0,741 poin ke level 135,757.
Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut turun 3,911 poin ke level 561,179.
Hingga 17 menit waktu perdagangan bursa, kedua indeks acuan saham syariah ini belum mampu keluar dari tekanan jual. ISSI tercatat masih melemah 0,763 poin (0,56%) ke level 135,735. Sedangkan JII turun 2,533 poin (0,45%) ke level 562,557.
Transaksi perdagangan saham syariah di awal pekan ini mencapai Rp 337 miliar dengan 2,9 miliar saham berpindahtangan.
Aksi jual investor menyeret 94 emiten syariah, 27 diantaranya saham JII, ke zona hijau. Hanya 14 emiten ISSI yang bergerak menguat dan 17 lainnya bertahan stagnan.
Hanya indeks sektor industri aneka yang mampu melaju positif di tengah kecemasan kenaikan suku bunga The Fed. Selebihnya, emiten keuangan memimpin pelemahan indeks sektoral.
Dari pasar keuangan, kurs rupiah akhir pekan lalu ditutup mendekati level 14.000 per dollar AS. Rupiah bertahan di level 13.955 per dollar AS.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
