Kok Indeks Syariah Merah Lagi, Ya? (Foto: Shutterstock)
Dream - Indeks syariah kembali tergelincir setelah dua hari terakhir bergerak naik. Sentimen kemungkinan koreksi pada nilai tukar rupiah membuat investor menahan diri terjun ke lantai bursa pada perdagangan, Kamis 5 Maret 2020.
Dari pasar keuangan dilaporkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sore ini kembali melemah. Pada perdagangan pukul 16.35 WIB, kurs dolar AS naik 75 poin (0,53%) ke level Rp14.187 per dolar AS.
Sentimen penguatan rupiah dan kecemasan terhadap wabah corona membuat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) bergerak melemah 0,320 poin (0,19%) ke level 163,800.
Sempat dibuka menguat ke level 164,867 saat sesi prapembukaan perdagangan, ISSI bergerak fluktuatif.
Menyentuh level tertinggi saat perdagangan berjalan 10 menit pertama, ISSI perlahan-lahan mulai terserang tekanan jual. ISSI yang sempat bertengger di level tertinggi 165,944 akhirnya terjun bebas di 30 menit usai bel perdagangan dibunyikan.
ISSI tiarap di teritori merah hinggga sesi penutupan perdagangan berakhir. ISSI menyentuh level terendah di 163,032.
Tekanan jual juga membuat dua indeks keping biru syariah tergelincir. Jakarta Islamic Index (JII) merosot 1,121 poin (0,18%) ke level 603,403. Sementara indeks JII susut 0,376 poin (0,19%) ke level 201,555.
Sentimen negatif pada nilai tukar rupiah membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 12,006 poin (0,21%) ke level 5.683,130.
Indeks industri aneka menguat 1,03 persen, pertanian 0,64 persen, barang konsumsi 0,15 persen, manufaktur 0,09 persen, dan infrastruktur 0,01 persen.
Sebaliknya, indeks yang terkoreksi adalah properti 1,13 persen, perdagangan 1,06 persen, pertambangan 0,56 persen, dan industri dasar 0,50 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah GMTD yang harga sahamnya terangkat Rp1.250, INDR Rp330, EMTK Rp250, AALI Rp200, dan KINO Rp180.
Harga saham POLU terkoreksi Rp545, INTP Rp525, UNTR Rp475, PLIN Rp250, dan MAPA Rp240.
Dream - Pasar modal Indonesia kembali tenang setelah sempat terguncang dengan kabar dua kasus pasien positif virus corona di Indonesia. Sejumlah indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengalami rebound pada penutupan perdagangan Selasa, 3 Maret 2020.
Sentimen positif juga datang dari Wall Street setelah menteri keuangan negara maju G7 dan bank sentral akan menggelar Teleconference untuk mengatasi penyebaran virus corona.
Penguatan tajam juga melanda bursa saham syariah yang memiliki tiga indeks acuan. Ketiga indeks ini bahkan melejit sampai di atas 3 persen.
Pada penutupan perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meroket 4,708 poin (3,03%) ke level 160,018. ISSI bergerak menguat sepanjang sesi perdagangan setelah dibuka naik ke level 157,303 di sesi prapembukaan perdagangan.
Saat bel perdagangan resmi dibunyikan, ISSI kembali tancap gas ke level 157,728. Investor yang kemarin terguncang isu virus corona langsung berburu saham dan sempat mendorong ISSI menembus level tertingginya di 160,709.
Kenaikan tinggi juga dialami dua indeks bluechips syariah. Jakarta Islamic Index (JII) melesat 21,009 poin (3,74%) ke level 583,014.
Indeks JII70 merangkak 6,648 poin (3,52%) ke level 195,232.
Kembalinya investor ke lantai bursa membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 157,382 poin (2,94%) ke level 5.518,628.
Kepercayaan investor kembali pulih dan mulai berani melantai di bursa. Ini membuat semua indeks sektoral menguat.
Para penanam modal lebih banyak membeli saham di sektor infrastruktur, barang konsumsi, dan manufaktur. Indeks sektor infrastruktur melesat 4,23 persen, barang konsumsi 3,90 persen, dan manufaktur 3,35 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah IBST yang harga sahamnya naik Rp1.475, SONA Rp1.000, UNTR Rp975, ICBP Rp800, dan INDF Rp450.
Harga saham GMTD turun Rp625, INTP Rp550, TCID Rp200, OMRE Rp175, dan KJEN Rp150.
Pada 16.27, rupiah stagnan di level Rp14.625 per dolar AS.
Dream - Pengumuman resmi virus corona `menjamah` Indonesia membuat indeks syariah tumbang. Ketiganya memerah pada penutupan perdagangan pada Senin 2 Maret 2020.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turun 1,440 poin (0,92%) ke level 155,310. Sejak dibuka di 157,246, ISSI sempat menguat di 159,152. Setelah pengumuman ada WNI yang terjangkit corona di Indonesia, ISSI langsung terjun dan tersungkur ke 155,202.
Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), merosot 3,002 poin (0,53%) ke level 562,005.
Indeks JII70, merosot 1,768 poin (0,93%) ke level 188,584.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas 91,458 poin (1,68%) ke level 5.361,246.
Virus corona di Indonesia membuat sebagian besar indeks sektoral tiarap. Sektor keuangan merosot 3,05 persen, pertambangan 1,58 persen, dan infrastruktur 1,54 persen.
Hanya indeks sektor pertambangan yang menguat 2,23 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah GMTD yang harga sahamnya naik Rp1.300, SONA Rp600, ASII Rp175. INDF Rp175, dan INRU Rp160.
Sebaliknya, yang terkoreksi adalah IBST senilai Rp1.825, STTP Rp1.600, BRAM Rp990, ITMG Rp425, dan INTP Rp325.
Pada 16.31, rupiah menguat tipis terhadap dolar AS. Kurs dolar AS melemah 3 poin (0,02%) ke level Rp14.314 per dolar AS.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak