Ilustrasi
Dream - Industri keuangan dunia mulai dipadati surat utang syariah (Sukuk). Hingga 11 bulan terakhir, pasar keuangan dunia sudah menjual sukuk global hingga US$ 114,7 miliar. Penerbitan surat utang ini lebih besar dibandingkan periode sama setahun sebelumnya sebesar US$ 105,7 miliar.
Laporan terbaru dari pasar sukuk dari KFH Research memperkirakan faktor pemicu utama penerbitan sukuk yang fantastis ini adalah kebutuhan infrastruktur besar-besaran di wilayah Teluk, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika.
Khusus untuk proyek infrastruktur, tercatat penerbitan sukuk selama 11 bulan ini mencapai US$ 95,1 miliar. Sukuk global tersebut dikeluarkan lebih dari 10 negara.
Laporan itu juga mengatakan penerbitan sukuk oleh lembaga keuangan syariah di wilayah Teluk dan Malaysia telah sesuai dengan standar Basel III dan layak untuk memenuhi peningkatan kecukupan modal dan likuiditas standar Basel III.
KFH seperti dikutip CPIFinancial.net, Rabu, 1 Desember 2014 menambahkan pertumbuhan penerbitan sukuk pada 2014 juga didorong oleh pasar. Total 19 negara berlomba untuk masuk pasar sukuk pada 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 18 negara.
Negara-negara yang baru pertama menerbitkan sukuk tercatat Inggris, Hong Kong, Senegal, Afrika Selatan, Sharjah, Luxemburg dan Pakistan.
Malaysia tercatat masih mendominasi pasar sukuk, dengan pangsa 64,6 persen dari total penerbitan. Disusul Arab Saudi (10,3 persen), Indonesia (5,4 persen), Uni Emirat Arab (5 persen) dan Turki (3,6 persen). Kelimanya disebut sebagai lima pasar utama sukuk.
Kelima negara tersebut mendominasi penerbitan sukuk secara keseluruhan yang mencapai total 89 persen, menurun dari tahun lalu yang mencapai 95 persen.
Sementara itu, sukuk yang beredar diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan rata-rata lima tahun terakhir (sekitar 16 persen per tahun), menjadi US$350-US$360 miliar pada tahun 2015 (US$300 miliar pada akhir November 2014).
Tren penerbitan sukuk lintas batas meliputi penerbitan sukuk dalam mata uang asing, terutama dolar AS. Malaysia sudah mulai memposisikan diri sebagai penerbit sukuk multi-currency.
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
