Sahabat Dream, Yuk Perbaiki Perilaku Berinternet Jika Akun Pribadinya Tak Mau Diretas.
Dream – Kejahatan siber menjadi ancaman bagi pengguna internet di dunia maya. Sektor keuangan menjadi salah satu target para penjahat dunia maya.
Dilansir dari CNBC, Minggu 26 November 2017, para pakar kini mengkhawatirkan serangan siber terhadap sektor keuangan. Indeks IMB X Force Intelligence Tahun 2017 menyebut sektor jasa keuangan paling sering terkena serangan siber.
Pada 2016, jumlah perusahaan yang dibobol bertambah 29 perusahaan menjadi 1.684 perusahaan. Jumlah kasus serangan siber di sektor jasa keuangan meroket 937 persen dari 20 juta kasus menjadi 200 juta kasus.
“ Serangan siber tak lama lagi menjadi hal yang mengkhawatirkan,” kata Managing Director di Schwab Business Consulting and Education Schwab Business Consulting and Education di Charles Swab, Adam Moseley.
Moseley mengatakan pengguna internet harus memperbaiki perilaku di dunia maya. Jika sembrono ketika berselancar, akun personal pengguna, termasuk rekening bank, bisa menjadi korban.
Yang pertama, perilaku orang ketika menggunakan e-mail. Dia menyarankan pengguna tak terburu-buru mengakses e-mail, terlebih tautan untuk membuat sebuah lampiran. “ Ransomware, tautan mencurigakan, dan penipuan lainnya datangnya dari e-mail,” kata dia.
Yang kedua adalah kata kunci. Pengguna internet tak jarang menggunakan kata kunci yang pendek, sama, dan tanggal lahir. Ini menjadi kegemaran penjahat siber.
Jika tak ingin menjadi sasaran empuk para peretas, gunakanlah kata kunci yang panjang. “ Peretas lebih mudah membobol kata kunci yang terdiri atas 8 karakter daripada kata kunci 12-15 karakter,” kata dia.
Selain kata kunci yang panjang, Moseley juga menyarankan pengguna untuk memakai kata kunci yang unik: kombinasi huruf dan angka. Sebisa mungkin kata kunci ini berbeda untuk akun satu dengan akun lainnya.
Kejahatan dunia maya juga menarik perhatian Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara. Dia menyarankan pengguna untuk rutin mengganti password. Dengan begitu, peretas akan lebih sulit mengakses akun seseorang. Jadi kemungkinan peretas mencuri data-data keuangan Anda, akan lebih kecil.
Rudiantara menyarankan pengguna untuk tidak sembarang memasang aplikasi di gadget, termasuk di smartphone. Jika sembarangan install aplikasi, kemungkinan terjadi serangan siber akan terbuka lebar.
“ Ya jelas informasi Anda bisa terakses oleh mereka kalau kalian asal pencet oke-oke saja ketika meng-install,” kata dia.
(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya