Inilah Logam Mulia Paling Mahal di Dunia, Bukan Emas

Reporter : Sugiono
Rabu, 23 Agustus 2023 11:46
Inilah Logam Mulia Paling Mahal di Dunia, Bukan Emas
Namun emas tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan logam yang harga per troy ounce mencapai US$4,200 (setara Rp2.065.500 per gram).

Dream - Berkat keserbagunaan, konduktivitas, daya tahan, dan penampilannya yang mewah, menempatkan emas di posisi lima besar logam paling mahal.

Harga emas mencapai US$1,897 per troy ounce (setara Rp933.147 per gram) saat dipublikasikan. Harga ini selalu mengalami kenaikan meski butuh waktu lumayan lama.

Dari sejak zaman baheula hingga sekarang, emas dalam bentuk perhiasan selalu dielukan-elukan.

1 dari 6 halaman

Sebuah negara bahkan bisa hancur karena berebut emas. Nilai mata uang bisa luluh lantak hanya karena emas.

Namun emas tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan logam bernama rhodium.

Tidak hanya termahal, rhodium juga logam mulia yang paling langka di dunia saat ini.

Penampakan rhodium, logam mulia yang mampu kalahkan emas.

Harga per troy ounce rhodium mencapai US$4,200 (setara Rp2.065.500 per gram) pada saat publikasi.

Lantas, apa yang membuat rhodium begitu mahal sampai emas harus 'bertekuk lutut di bawahnya'?

2 dari 6 halaman

Berbeda dari emas, rhodium tidak mudah bereaksi terhadap oksigen.

Ini menjadikan rhodium logam mulia dan sebagai katalis yang sempurna. Rhodium tahan terhadap korosi dan oksidasi.

Ketahanan keseluruhan dan titik lelehnya yang tinggi yaitu 1.964 derajat Celcius membuatnya masuk dalam jajaran logam kelompok platinum.

Selain rhodium, logam kelompok platinum lainnya adalah platina, paladium, osmium, iridium, dan ruthenium.

3 dari 6 halaman

Rhodium juga memiliki kemampuan untuk menahan suhu air dan udara hingga 600 derajat Celcius.

Kehebatan lainnya, rhodium tidak larut dalam sebagian besar asam, membuatnya sangat serbaguna dalam berbagai industri.

Penampakan rhodium, logam mulia yang mampu kalahkan emas.

Rhodium bisa digunakan di mobil, pesawat terbang, kontak listrik, dan termokopel suhu tinggi serta kabel resistansi.

4 dari 6 halaman

Sebagai logam yang paling langka dari kelompok platinum, kandungan rhodium di kerak Bumi hanya ada sekitar 0,000037 bagian per juta.

Sementara emas ditemukan dalam jumlah yang berlimpah yaitu sekitar 0,0013 bagian per juta, menurut Royal Society of Chemistry.

Diproduksi terutama di Afrika Selatan dan Rusia, rhodium menjadi produk sampingan dari pemurnian bijih tembaga dan nikel. Dari pemurnian itu, hanya 0,1 persen yang mengandung rhodium.

Kendati demikian, sekitar 16 ton rhodium diproduksi setiap tahun, dengan perkiraan cadangan sebesar 3.000 ton.

5 dari 6 halaman

Penemuan rhodium terjadi pada tahun 1803 oleh William Hyde Wollaston, seorang ahli kimia Inggris.

Saat itu dia menemukannya secara tak sengaja saat mengekstraksi unsur tersebut dari sepotong bijih platina dari Amerika Selatan.

Penemuan rhodium tersebut terjadi tidak lama setelah Wollaston menemukan logam kelompok platinum lainnya, paladium.

6 dari 6 halaman

Umumnya ditemukan bersama dengan endapan platinum, rhodium diperoleh dengan cara menghilangkan platinum dan paladium.

Proses ini meninggalkan bubuk merah tua yang diolah dengan gas hidrogen untuk mengungkapkan logam mulia rhodium.

Sementara logam padatnya memancarkan warna perak-putih yang cerah dan mengkilap, rhodium mendapatkan namanya dari bahasa Yunani " rhodon" yang berarti mawar. Namanya mengacu pada warna merah dari garam yang terdapat pada logam tersebut.

Terlepas dari kelangkaan dan keindahannya, statistik dari tahun 2019 menunjukkan hampir 90 persen permintaan rhodium berasal dari sektor katalis otomatis dalam produksi konverter katalitik.

Statistik tersebut mengungkapkan penggunaan yang tidak biasa dari salah satu logam mulia yang paling langka di Bumi itu.

Sumber: IFL Science

Beri Komentar