Kisah Hidup Armand Hartono, Anak Orang Paling Kaya di Indonesia Tidak Semua Keinginannya Selalu Terpenuhi

Armand pun menceritakan masa kecilnya dalam kanal YouTube Hermanto Tanoko yang diunggah beberapa minggu lalu.

" Saya ini sangat terkesan ya ini Pak Armand meskipun lahir dari generasi ketiga yang mewarisi bisnis sangat besar tapi dikenal sangat sederhana," kata Hermanto Tanoko.

Selain itu, Hermanto menyebut Armand adalah sosok yang ramah dan rendah hati.

" Pak Armand juga kalau makan masih di kantin karyawan dan kalau tidur pun AC saya dengarnya juga dimatiin Pak ya supaya irit. Nah ini yang terakhir ini sempat viral waktu Pak Armand melakban sepatunya yang rusak. Nah ini luar biasa sekali. Apakah ini ada nilai-nilai yang diajarkan orang tua yang diingat dan dijalankan oleh Pak Armand ya," sambungnya.

" Mungkin karena ya semua Mama saya, Papa saya juga begitu lah. Seadanya. Kalau memang ada apa, yang praktisnya apa kan begitu," jawab Armand Hartono.

" Pak Armand bisa cerita waktu masa-masa kecilnya ya. Itu apa semua yang diinginkan pasti terpenuhi ya?," tanya Hermanto.

" Ya enggak lah. Buat saya sih hidupnya normal. Ya bagi saya normal ya seperti itu. Sudah sehari-hari hidup enak, bisa makan enak, di masakin oleh ibu. Tapi ya kalau apa yang kita inginkan selalu dapat aneh ya itu bukan dunia nyata ya. Dan apa yang kita inginkan juga belum tentu benar," kata Armand.

Wakil Presdir BCA ini juga mengutarakan cara didik orangtua dan keluarganya. Di mana menurutnya didikan orangtuanya masih tergolong normal. Namun, di mata orang lain didikan sang orang tua dinilai sangat disiplin.

" Jadi orang tua mendidiknya cukup disiplin ya Pak Armand ya?," tanya Hermanto.

" Bagi saya normal tapi bagi orang lain katanya disiplin sekali. Jadi mungkin relatif ya kalau saya ditanya disiplin enggak ya, bagi saya sih normal ya," jelas Armand.

" Kalau janji harus tepat waktu, makan misalnya jam 6 ya sudah harus ada, apa sudah harus siap, apa harus rapi, harus bersih. Semua itu bagi saya normal gitu. Etika-etika sehari-hari gitu karena sudah dijalankan di keluarga contohnya seperti itu semua," lanjutnya.