Investasi Rp708 Triliun Mangkrak, Gara-Gara 'Hantu'

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 29 September 2021 13:34
Investasi Rp708 Triliun Mangkrak, Gara-Gara 'Hantu'
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menyebut investasi ini sebenarnya sudah masuk, tapi nggak kunjung selesai.

Dream – Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pengalamannya ketika bergabung ke dalam jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahlil menemukan ada investasi yang mangkrak senilai ratusan triliun rupiah.

“ Waktu masuk ke pemerintah, investasi yang mangkrak itu Rp708 triliun. Ini sudah masuk, tapi tidak selesai-selesai,” kata Bahlil dalam acara “ Forum Indonesia Bangkit Vol. 3” secara virtual, Rabu 29 September 2021.

Menurut data Kementerian Investasi, saat ini, yang sudah difasilitasi sebanyak Rp517,6 triliun atau 73,1 persen dari total investasi yang mangkrak itu.

Ada empat hal yang menjegal kelancaran proses investasi di Indonesia. Salah satunya, kata Bahlil, menyangkut makhluk yang tak kasat mata. “ Seperti hantu. Dapat dirasakan, tapi tidak bisa dipegang,” kata dia.

Bahlil juga tercengang ketika ada hambatan seperti itu. “ Tidak ada instrumen aturan yang bisa mendeteksi. Yang kita rasakan, oh itu ada, ya? Tapi memang ‘barangnya’ ada,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Peraturan yang Tumpang Tindih

Yang ke dua adalah peraturan yang tumpang tindih di pemerintah kota/kabupaten dengan pemerintah pusat. Hambatan selanjutnya adalah masalah ego sektoral di kementerian/lembaga.

“ Kami akui ada ego sektoral di kementerian/lembaga,” kata dia.

2 dari 5 halaman

Konflik Lahan

Yang ke empat, lanjut Bahlil, adalah masalah konflik lahan. Bahlil mencontohkan persoalan tumpang tindih lahan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia yang berdiri di atas lahan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).

Dia menyebut nilai investasi Lotte ini cukup besar, yaitu US$4 miliar (Rp57,04 triliun).

“ Misalnya, kasus Lotte di Cilegon. Sudah enam tahun nggak selesai karena konflik lahan dan perizinan. Kami begitu masuk, sebulan selesai. Itu investasinya US$4 miliar,” kata dia.

3 dari 5 halaman

Satu Lagi Saudagar Arab Niat Jajaki Peluang Investasi di Indonesia

Dream - Indonesia bakal kedatangan lagi saudagar asal negeri Arab yang menyatakan minatnya berinvestasi. Setelah resort mewah di Aceh, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi menjajaki peluang investasi di bidang kesehatan.

Masih sesuai dengan bidangnya, perusahaan Arab itu berniat berinvestasi di Indonesia pada bidang Artificial Inteligence (AI), cloud computing, dan big data.

Tidak hanya di sektor kesehatan, hasil penelitian dan pengembangan teknologi dari calon investor ini sudah banyak diterapkan pada berbagai sektor mulai dari pemerintahan, keuangan, penerbangan dan perhotelan, hingga minyak dan gas.

 

 

Rencana investasi tersebut diungkapkan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut B Panjaitan yang menerima kunjungan perusahaan Group 42 (G42). Perusahaan ini bergerak di bidang AI dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

" Saya berharap dalam kunjungan G42 yang diperintah langsung oleh Pemerintah UAE ke Indonesia ini terjadi penjajakan yang baik dan rencana investasinya dapat segera terealisasi,” ujar Menko Luhut dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Koordinator Marves, Kamis, 16 September 2021.

 

4 dari 5 halaman

Keliling Aceh sampai Bertemu BUMN

Dalam lawatan selama 3 hari sejak 13-15 September 2021, delegasi G42 mengawali pertemuan dengan berbagai perusahaan rintisan atau startup di Indonesia yang bergerak di bidang grocery social commerce, fintech, dan juga perbankan digital. Pertemuan dilakukan untuk membahas Dana Pertumbuhan Teknologi di sektor Jasa Keuangan dan Produk Konsumen.

Selanjutnya, delegasi G42 menggelar pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Aceh untuk membahas peluang investasi di bidang pelayanan kesehatan, smart city dan AI di Provinsi Aceh.

Gubernur Nova sendiri berharap perusahaan ini nantinya dapat fokus terhadap kelestarian lingkungan yang optimal, kepedulian sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Tak hanya perusahaan swasta dan pemerintah daerah, G42 juga bertemu dengan BUMN di bidang pertahanan dan keamanan untuk membahas mengenai Digital AI, Autonomous System dan Keamanan Publik.

 

5 dari 5 halaman

Investasi yang Dilirik

Titik krusial dari kunjungan delegasi G42 adalah membahas peluang kerja sama di bidang pelayanan kesehatan. Pertemuan ini diikuti oleh berbagai perwakilan lembaga dan juga perusahaan baik swasta maupun BUMN di bidang kesehatan.

Di forum tersebut dibahas berbagai peluang kerja sama investasi terkait vaksin, obat-obatan, produk plasma dan riset genomik yang diyakini akan menjadi faktor penting dalam dunia kedokteran.

G42 juga melakukan kunjungan ke PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Etana selama dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis manufaktur farmasi, R&D dan pemasaran obat, dan vaksin teknologi gen rekombinan, antibodi monoklonal (MAB).

Lawatan G42 ke Indonesia ditutup dengan mengunjungi Kura-Kura Bali yang sedang membangun dan mengembangkan smartcity di Pulau Bali.

Beri Komentar