Jokowi: `Ibu Kota Negara Kita Akan Pindah`

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 8 Agustus 2019 13:25
Jokowi: `Ibu Kota Negara Kita Akan Pindah`
Jokowi mengatakan penunjukan calon ibu kota baru sudah mengerucut.

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal telah memiliki salah satu kota yang akan ditunjuk sebagai ibu kota baru Indonesia. Kota tersebut terletak di tiga provinsi yang disodorkan.

Seperti diketahui, Menteri PPN/Kepala Bappenas mengaku telah mempresentasikan potensi calon ibu kota baru yang terletak di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

" Ibu kota negara kita akan pindah," tulis Jokowi dalam pernyataannya di akun Instagram @Jokowi, Kamis, 8 Agustus 2019.

Menurut Jokowi sejauh ini pilihan tentang lokasi ibu kota baru Indonesia itu telah mengerucut ke salah satu provinsi yang diajukan Bappenas.

" Bisa di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan," ujarnya.

Dalam pembahasan di kabinet, penentuan calon ibu kota baru itu akan mempertimbangkan berbagai aspek dalam proses pemindahannya. Mulai dari skema pembiayaan, desain kelembagaan, serta payung hukumnya.

Seluruh aspek tersebut terus dikaji secara mendalam dan detail oleh lembaga terkait.

Dengan pembahasan mendalam tersebut, Jokowi berharap akan dihasilkan keputusan yang benar sesuai visi Indonesia ke depan.

 

1 dari 5 halaman

Jokowi Ambil Keputusan Sebagai Kepala Negara

Tak hanya faktor dari dalam negeri, pemindahan ibu kota juga akan diputuskan dengan terlebih dahulu mempelajari pengalaman dari negara lain. Diharapkan akan diketahui apa hambatan yang bisa ditemui pemerintah.

" Sebaliknya, faktor-faktor kunci keberhasilan yang bisa kita adopsi, kita adaptasi," ujar Jokowi.

Presiden menegaskan jika keputusannya memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta diambilnya dalam kapasitas sebagai kepala negara, bukan kepala pemerintahan.

" Kita harus melihat visi besar berbangsa dan bernegara untuk 10 tahun, 50 tahun, 100 tahun yang akan datang," ujarnya.

2 dari 5 halaman

Ini Konsep Desain Ibu Kota Baru Indonesia

Dream - Satu daerah di pulau Kalimantan dipastikan akan menjadi ibu kota baru Indonesia menggantikan DKI Jakarta. Paparan potensi ketiga kota tersebut sudah disampaikan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ke Presiden Joko Widodo.

Selain lokasi ibu kota baru, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro juga sudah memiliki konsep desain ibu kota yang akan dibangun tersebut.

Mengutip laman Setkab, Rabu, 7 Agustus 2019, Bambang mengungkapkan tiga daerah yang diusulkan menjadi ibu kota itu terletak di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Dalam paparannya di Sidang Terbatas di Kantor Presiden tersebut, Bappenas menyampaikan berbagai analisa dari masing-masing kandidat calon ibukota tersebut. " Kami sampaikan kelebihan dan kekurangannya," ujar Bambang.

 

3 dari 5 halaman

Konsep Ibu Kota yang Akan Dibangun

Selain soal lokasi, rapat juga mulai membahas mengenai konsep kota yang akan menjadi pusat pemerintahan baru tersebut. Dalam arahannya, presiden meminta agar ibu kota baru itu memenuhi standar sebagai kota internasional.

Presiden ingin ibu kota baru nantinya menjadi rujukan dari pengembangan kota-kota lain di Indonesia.

“ Tentunya semua prinsip yang modern, prinsip yang bisa menjaga keberlangsungan kota, dan juga misalkan kehidupan kota yang lebih nyaman itu akan menjadi fokus dari desain ibu kota baru yang akan disampaikan,” terang Bambang.

Sementara terkait pembiayaan, pemerintah akan mengupayakan pembangunan ibu kota baru menggunakan 3 sumber biaya. Selain APBN, biaya lain adalah kerjasama pemerintah-BUMN, dan partisipasi swasta.

Bambang juga menilai ada potensi penerimaan negara cukup besar dari aset-aset pemerintah yang saat ini banyak berada di Jakarta. Jika kepindahan ibu kota sudah berjalan, aset-aset di Jakarta nantinya bisa dikerjasamakan. 

4 dari 5 halaman

Viral Kabar Ahok Ketua Tim Pembangunan Ibu Kota Baru, Moeldoko: Super Hoaks

Dream - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membantah kabar mengenai penunjukan mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan menjadi Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Baru.

" Hoaks, super hoaks," kata Moeldoko, dikutip dari Merdeka.com, Rabu, 12 Juni 2019.

Berita posisi baru Ahok yang akan memimpin pembangunan ibu kota  baru Indonesia itu muncul dalam pesan berantai di platform perpesanan, WhatsApp.

Untuk meyakinkan masyarakat, si pembuat informasi menyebutkan jika Ahok akan dilantik menjadi usai sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) yang tengah ditangani Mahkamah Konstitusi.

Tak hanya itu, pesan berantai juga mengatasnamakan pengacara senior dan Dubes Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis.

Berikut isi pesan berantai tersebut,

" Pengacara Todung Mulia Lubis skrg jd Dubes utk Norwegia
Kabar berhembus dr Istana Negara bhw Basuki Tjahaya Purnama akan diangkat sbg Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Baru NKRI, pelantikan akan dilakukan akhir July setelah sengketa pilpres usai & MK menetapkan pemenang...Sejujurnya saya bnr2 gembira mendengar info ini kr sjk merebak informasi mengenai pemindahan Ibu Kota saya berulang x mengatakan hanya Ahok yg pas mnjd pemimpinnya dlm pelaksanaan gagasan tsb...Bravo BTP, saya selalu mendukung & bangga terhadapmu, jasa2mu bagi Indonesia khususnya Jakarta adalah bukti nyata yg tk terbantahkan."

5 dari 5 halaman

Kota-Kota Pilihan Warganet untuk Ibu kota Baru Indonesia

Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) setuju memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke kota di luar Jawa. Jokowi menyebut ada banyak pertimbangan. Salah satunya adalah beban-beban yang dipikul sekaligus oleh Jakarta

Dikutip dari akun Instagram @jokowi, Selasa 30 Maret 2019, Jokowi menyebut DKI Jakarta memiliki dua beban yang dipikul. Kota Metropolitan ini merupakan pusat pemerintahan dan layanan publik serta pusat bisnis.

“ Apakah di masa depan kota ini masih mampu memikul beban itu?” tulis dia.

Dalam rapat tentang pemindahan ibu kota negara kemarin, Jokowi mengatakan, pembahasan rencana itu tak hanya mempertimbangkan manfaat jangka pendek semata. Pemerintah ingin agar pemindahan ibu kota juga mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan negara dalam perjalanan menjadi negara maju.

Dikatakan juga pemindahan ibu kota makan waktu yang lama dan biayanya besar. Sebab, pemerintah tak boleh asal memutuskan terhadap lokasi, aspek geopolitik, geostrategis, dan kesiapan infrastruktur pendukung.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini melempar pertanyaan kepada warganet tentang kemungkinan ibu kota pemerintahan pengganti.

“ Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia ditempatkan dan apa pertimbangannya?” tanya dia.

 

      View this post on Instagram

Selamat pagi. DKI Jakarta saat ini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Apakah di masa depan kota ini masih mampu memikul beban itu? Banyak negara yang telah memikirkan dan mengantisipasi arah perkembangan negara mereka di masa mendatang dengan memindahkan ibu kota negara. Contohnya Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan, dan lain-lain. Di Indonesia, gagasan memindahkan ibu kota juga sudah muncul sejak era Presiden Soekarno, dan selalu menjadi wacana di setiap era presiden, tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang. Kemarin di Kantor Presiden, saya menggelar rapat soal pemindahan ibu kota negara. Pembahasan ini tidak hanya mempertimbangkan manfaat jangka pendek semata, namun, terutama kebutuhan dan kepentingan negara dalam perjalanan menuju negara maju. Pemindahan ibu kota adalah sebuah proses yang tidak singkat dan berbiaya besar. Di antaranya mengenai pemilihan lokasi yang tepat, pertimbangan aspek geopolitik, geostrategis, serta kesiapan infrastruktur pendukung. Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia ditempatkan dan apa pertimbangannya?

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on 

 

Pertanyaan Jokowi mendapat banyak respon dari warganet. Permintaan netizen beragam. Ada yang menginginkan ibu kota pemerintahan Indonesia tetap berada di daerah Jawa.

Beri Komentar