Ilustrasi Apartemen Mewah Dan Perumahan Kumuh Di AS (oxfamamerica.org)
Dream - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ketimpangan kemiskinan dengan kekayaan yang diukur lewat gini ratio. Data teranyar per September 2015, ketimpangan kekayaan di Indonesia mengalami perbaikan.
Mengutip data BPS, Selasa 19 April 2016, angka gini ratio di Indonesia pada September 2015 tercatat sebesar 0,40 persen. Angka ini turun 0,1 persen dari angka gini ratio pada Maret 2015.
BPS menjelaskan, perbaikan rasio ketimpangan masyarakat Indonesia ini setidaknya dipicu enam hal. Tiga di antaranya adalah terjadi kenaikan upah buruh tani sebesar 1,21 persen menjadi Rp46.739 pada September 2015, naiknya upah buruh bangunan sebesar 1,05 persen menjadi Rp80.494 pada September 2015, dan bertambahnya jumlah pekerja bebas baik pekerja bebas pertanian maupun non pertanian dari 11,9 juta orang pada Februari 2015 menjadi 12,5 juta orang pada Agustus 2015.
Tiga pemicu lainnya diantaranya adalah kenaikan pengeluaran kelompok penduduk bawah yang lebih cepat, serta persentase penduduk perkotaan yang naik sebagai indikasi peningkatan urbanisasi yang memicu tingginya upah pekerja kasar.
Merujuk pada data BPS, berikut adalah sepuluh provinsi di Indonesia yang memiliki ketimpangan si miskin dan si kaya paling besar:
1. Jawa Barat (0,43)
2. Papua Barat (0,43)
3. DKI Jakarta (0,42)
4. DI Yogyakarta (0,42)
5. Bali (0,40)
6. Sulawesi Selatan (0,40)
7. Jawa Timur (0,40)
8. Gorontalo (0,40)
9. Banten (0,39)
10. Papua (0,39)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah