Kemendag Akan Buat Patokan Harga Jual Wajar Tempe dan Tahu

Reporter : Syahid Latif
Senin, 11 Januari 2021 19:47
Kemendag Akan Buat Patokan Harga Jual Wajar Tempe dan Tahu
Mendag memastikan harga tempe dan tahu yang sempat melonjak bukan karena ketiadaan pasokan kedelai

Dream - Kementerian Perdagangan mengusulkan adanya patokan harga jual tahu dan tempe ketika nilai jual kedelai, bahan baku komoditas makanan tersebut, tengah melambung. Ide ini akan dikomunikasikan dengan perajin tempe dan importir kedelai di Tanah Air.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan melambungnya harga tahu dan tempe beberapa waktu lalu bukan disebabkan minimnya pasokan kedelai. Kondisi ini terjadi karena lonjakan harga kedelai di pasar internasional.

Dari data Kemendag tercatat terdapat lonjakan permintaan kedelai dari China kepada Amerika Serikat dari semula 15 juta ton menjadi dua kali lipat atau 30 juta ton. Demand yang besar itu membuta harga kedelai dunia meroket mencapai US$ 13 per bushels.

" Jadi yang tadinya tempe harganya 1 kilo itu Rp13.000 sekarang dengan kenaikan Rp15.000," ujar Lutfi dalam Konferensi pers trade Outlook 2021, Senin, 11 Januari 2021.

 

1 dari 1 halaman

Harga dan Volume Kedelai Cuma Diketahui Kemendag

Menurut Lutfi, usul untuk pematokan harga jual tersebut akan segera dikomunikasikan bersama pengelola koperasi setiap akhir bulan atau menjelang akhir bulan. Di periode tersebut, Kemendag akan membantu untuk memberikan estimasi harga wajar tahu dan tempe.

Lutfi mengatakan Indonesia secara tidak langsung memang terimbas oleh langkah China yang mendadak memesan kedelai dalam jumlah besar. Selama ini impor kedelai Indonesia diperoleh dari Brasil, Amerika Serikat, dan Argentina.

Saat ini, lanjut Lutfi, mekanisme tentang teta niaga kedelai memang sudah tak di tangan Kemendag. Namun untuk harga dan volume impor masih diatur kementeriannya.

" Hanya Menteri perdagangan yang bisa tahu untuk menyiasati pasar itu baik dan rakyat Indonesia tidak akan menjadi menjadi korban dari pada kenaikan atau penurunan harga tersendiri," ujarnya. (Sah, Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar