Mahathir Mohammad (Straits Times)
Dream - Mahathir Mohammad memulai kerjanya sebagai Perdana Menteri Malaysia dengan mengembalikan uang negara yang hilang dalam skandal megakorupsi 1 Malaysian Development Berhad (1MDB). Untuk itu, dia berencana menunjuk penasihat dari Kementerian Keuangan.
Penasihat itu akan mengawasi pemulihan miliaran dolar AS dana negara yang dicuri rezim Najib Razak dari 1MDB. Di bawah penasihat tersebut, penyelidikan kasus megakorupsi itu kembali dibuka, dilaporkan Straits Times.
Skandal 1MDB tidak hanya masalah internal Malaysia. Setidaknya ada enam negara, termasuk Amerika Serikat dan Singapura, melakukan penyelidikan atas kasus dugaan penyelewengan dana lebih dari US$4,5 miliar, setara Rp62 triliun dari 1MDB oleh Najib saat menjabat sebagai Perdana Menteri.
Departemen Kriminal AS telah menggelar penyelidikan dan melayangkan gugatan perdata untuk mengembalikan sejumlah aset senilai US$1,7 miliar, setara Rp23 triliun. Aset-aset tersebut disebut dibeli menggunakan dana 1MDB yang dicuri.
Malaysia berencana menghubungi otoritas AS yang terkait untuk kembali menyelidiki kasus ini.
Skandal ini mencuat pada 2015 dan penyidikan tim gabungan sudah menemukan benang merah atas kasus tersebut. Tetapi, penyidikan berhenti lantaran Najib melakukan perombakan total kabinet, termasuk menonaktifkan Jaksa Agung kala itu yang memimpin penyidikan.
Kemudian, Najib membantah dana yang masuk ke rekening pribadinya berasal dari 1MDB. Jaksa Agung yang baru kemudian membebaskan Najib dari segala tuduhan dan menyatakan dana tersebut murni sumbangan keluarga Kerajaan Arab Saudi.(Sah)
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu