Foto: Pixabay.com
Dream - Frustrasi karena tidak ada satu siswa pun yang hadir di kelasnya, seorang dosen di Bihar, India, memutuskan mengambil tindakan tegas. Dia mengembalikan gajinya sebagai protes.
Dikutip dari India Times, Kamis 7 Juli 2022, dosen bernama Lallan Kumar itu merupakan asisten profesor bahasa Hindi di Nitishwar College di Muzaffarpur. Lallan Kumar, yang memiliki gelar Ph.D., adalah alumni Universitas Jawaharlal Nehru dan Universitas Delhi.
Lallan mengaku prihatin lantaran tak ada satupun mahasiswa datang di kuliahnya. Ia pun memprotes pihak kampus dengan cara mengembalikan gajinya selama dua tahun sembilan bulan, sebesar Rs23,8 lakh atau sekitar Rp451 jutaan.
" Tidak ada yang aku ajar, jadi untuk apa gajinya?" tuturnya.
Kepada media setempat, Lallan mengaku menyayangkan dirinya tidak ditugaskan untuk mengajar di kelas pascasarjana saat pertama kali bergabung. Pasalnya, ia mengajar di kelas lain, yang siswanya tidak pernah datang menghadiri perkuliahan.
" Mereka yang memiliki peringkat (nilai) lebih rendah dalam proses seleksi, itulah kelas yang aku ajar. Tapi ternyata siwanya tidak pernah datang kuliah," ungkap Lallan.
Ia pun memiliki opsi lain, agar pihak kampus memindah tugaskannya ke universitas lain, untuk menghindari " kematian akademis."
Namun kepala universitas, Manoj Kumar, menolak protes yang diajukan Lallan. Manoj menegaskan ketidakhadiran para siswa diakibatkan lantaran pandemi Covid-19 yang telah melanda selama 2 tahun lebih.
" Selama dua tahun, kelas terganggu karena pandemi virus corona. Seharusnya dia memberi tahuku secara langsung jika ingin dipindahkan," kata Manoj.
Pihak universitas pun akan menyelidiki lebih lanjut terkait pengaduan yang diajukan Lallan Kumar.
Dream - Pendidikan Indonesia yang semakin maju tidak lepas dari campur tangan para pengawal pendidikan, yakni guru, dosen, dan tenaga pendidik lainnya. Bagi mahasiswa, jasa seorang dosen sangat besar dalam menentukan masa depan. Selain jadi penyampai ilmu, dosen adalah sumber inspirasi dan pemberi motivasi.
Adalah I Made Andi Arsana, dosen Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk selalu berjuang di bangku perkuliahan.
Kisah inspiratif itu ia bagikan di video reels Instagram pribadinya @madeandi. Mulai dari masa sekolah hingga menjadi dosen seperti sekarang ini.
Saat masa SMP, pada 1990-1993, Made Andi mengaku kerap pergi ke sekolah melewati jalan penuh semak-semak. Ia menceritakan hal tersebut dengan penuh rasa nostalgia.
Kisah masa lalu yang pilu itu benar-benar ia rasakan ketika kuliah. Ia mengenang statusnya sebagai mahasiswa yang tak diperhitungkan karena bukan dari golongan pemilik Indeks resasi (IP) tiga koma.
Sementara itu, saat masih kuliah di UGM, ia pernah mendapat IP 1,2 saat semester 5. Hal ini sempat membuatnya terpuruk karena merasa menjadi orang bodoh di kelas. Ia juga pernah mendapat beberapa nilai E dalam satu semester.
Walaupun begitu, berbagai hal yang pernah dilewatinya tersebut tak membuatnya semangatnya surut. Made Andi terus berjuang untuk melanjutkan sekolah dan cita-citanya.
Setelah lulus dari UGM, Made Andi melanjutkan studi master ke Universitas New South Wales dan dilanjutkan studi doktoral di Universitas Wollongong.
Ia pernah mewakili Indonesia The Falling Walls Conference merupakan acara sains tahunan di Berlin. Selain itu juga berbicara di PBB.
Selain menjadi dosen Teknik Geodesi UGM, Made Andi juga aktif di berbagai kegiatan lain. Dari menjadi content creator di akun Instagram atau akun TikToknya sendiri hingga menjadi penulis buku.
Lelaki asal Bali ini juga menjadi Kepala International Affairs Universitas Gadjah Mada
Berikut kisah Made Andi yang diunggah melalui akun Instagram.
View this post on Instagram
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik