Keuangan Syariah di 2015, Melaju Atau Jalan di Tempat?

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 6 Januari 2015 07:27
Keuangan Syariah di 2015, Melaju Atau Jalan di Tempat?
Bank syariah masih menjadi pemegang pangsa pasar keuangan Islami terbesar hingga 86 persen.

Dream - Industri bank dan keuangan syariah menatap 2015 dengan optimistis. Prediksi pertumbuhan besar hingga 19 persen menjadi US$ 2,5 triliun sudah dipancangkan.

Prediksi tersebut disampaikan CEO AlHuda Centre of Islamic Banking and Economics (CIBE), Muhammad Zubair Mughal seperti dikutip Dream dari laman Zawya, Selasa, 6 Januari 2015.

Menurut Zubair, bank syariah masih menjadi pemegang pangsa pasar keuangan Islami terbesar hingga 86 persen. Diikuti surat utang syariah 4 persen, pembiayaan syariah 4 persen, asuransi syariah 2 persen, dan kredit mikro syariah 1 persen.

" 2014 terbukti telah menjadi tahun yang mengagumkan bagi industri keuangan dan bank syariah," kata Zubair.

Kinerja cemerlang industri syariah itu tak hanya terlihat dari kemampuannya melewati batas aset US$ 2 triliun. Sistem keuangan Islami kini juga mulai masuk ke pasar baru seperti kawasan Eropa, Korea, Australia, Brasil, Malta, Argentina, China, dan negara lainnya.

Di pasar tradisional, sistem keuangan dan bank syariah juga semakin memantapkan posisinya dengan baik. Pasar tersebut diantaranya Malaysia, Pakistan, dan negara Timur Tengah.

Sejumlah negara kini juga mulai menyelami sistem perbankan dan keuangan syariah dengan perkembangan yang menjanjikan. Pasar baru tersebut adalah Maroko, Azerbaijan, Kazhakhstan, Libya, Oman, dan negara non muslim seperti Nigeria, Tanzania, dan Afrika Serakat.

CIBE juga melaporkan, lembaga yang bergerak di bidang perbankan syariah, keuangan, tajaful, sukuk, pembiayaan syariah, dan kredit mikro syariah kini berjumlah 1.500 organisasi.

Ribuan organisasi tersebut beroperasi di 90 negara di seluruh dunia dengan porsi negara non muslim sebesar 40 persen.

Di sisi lain, pangsa pasar perbankan Islam di negara muslim seperti Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, Pakistan, dan Indonesia menguasi hingga 76 persen. (Ism)

Beri Komentar