Dua Pemilik Label Busana Muslim Memberikan Tips. (foto: Ratih Wulan)
Dream- Dua label busana muslim ternama membagi kiat-kiat kesuksesan dalam memasarkan produk mereka. Berbagai kendala dan tantangan dikupas tuntas oleh Irene dari label Ranti dan Yayat Ibnu Hamid sebagai pemilik merek pakaian Jaskoko.
Irene mengungkapkan Ranti telah melenggang di dunia mode selama 28 tahun. Di tengah pencapaian itu, Ranti mengaku bersyukur senantiasa menerima masukan perihal desain yang dibuat dari para pelanggan. Tanpa ragu, Irene pun membagikan tips agar label hijab bisa menggaet pelanggan setia.
" Kami memberlakukan 'Member Loyal' yang sering diundang di acara-acara seperti meet and great, buka puasa bersama atau lebaran gathering," terang Iren saat mengisi Talkshow di acara Artculturation Moeslem Fest Kaffah Indonesia, Minggu, 31 Januari 2016.
Lewat kedekatan ini, papar Iren, para pelanggan setia banyak yang memutuskan untuk menjadi resseler. Sehingga pihak dari Ranti pun sangat mengapresiasi mereka dan memberi julakan sebagai 'Ranti Fams'.
" Kami ada 37 ribu loyal customer di seluruh Indonesia. Mereka itu tidak sekadar pelanggan jadi sudah seperti keluarga," imbuhnya.
Koleksi yang unik dan menarik sanggup menarik perhatian pecinta mode dari Dubai. Diakui Irene, muslimah Ranti juga mulai bertransformasi dengan menyediakan koleksi busana-busana yang lebih syari.
Selanjutnya, Ranti ingin keluar dari koleksi-koleksi yang sebelumnya, Ranti ingin menciptakan kesan baru sebagai koleksi yang menarik untuk dipakai anak-anak muda. Dalam waktu dekat, Ranti akan meluncurkan program baru bertajuk Ranti 'Goes To Campus'.
" Kami akan menyasar anak-anak muda. Jadi busana kami tetap gaya dan keren dipakai untuk ke kampus dan aktivitas perkuliahan lainnya," ungkap Iren melengkapi.
Sementara itu, pendiri label pakain muslim, Jaskoko, Yayat Ibnu Hamid mengatakan kehadiran label busananya adalah untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai busana koko. Selama ini masyarakat masih beranggapan koko hanya dapat dikenakan sebagai pakaian beribadah.
" Ingin menciptakan kesan kalau baju koko sebagai identitas muslim yang keren dan eksklusif. Jauh dari kesen kampungan dan norak," imbuh Yayat.
Dijelaskan Yayat jika desain baju-baju koko miliknya sangat variatif sehingga dapat dipakai ke kantor, kondangan dan ke kampus. " Bahkan untuk akad nikahnya sendiri," kata Yayat di Mall Pejaten Village.
Yayat menambahkan pada saat-saat awal, Jaskoko selalu membuat koleksi dengan permainan warna-warna gelap. Tapi Mulai Febuari mendatang, akan mengeluarkan warna-warna terang yang akan menciptakan kesan keren bagi anak-anak muda yang memakainya.
Menariknya lagi, Jaskoko juga menerima reseller dan dropship yang melayani penjualan seluruh dunia. Penjualan dilakukan secara online dan sudah tersebar di Jakarta, Bekasi dan Depok.
Program ini memang diperuntukan bagi para muslimah yang sudah berkeluarga, tapi tetap berkeinginan mempunyai penghasilan sendiri atau membantu perekonomian keluarga.
" Kemarin ada yang mendaftar dari New Zealand. Saya saja kaget kok ada orang luar negeri tertarik sama baju koko dari Indonesia, Imbuh Yayat menjelaskan.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media