Kinerja BSI Kuartal I 2023: Laba Bersih Rp1,46 Triliun, Nasabah Meroket 18,4 Juta Orang

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 28 April 2023 13:45
Kinerja BSI Kuartal I 2023: Laba Bersih Rp1,46 Triliun, Nasabah Meroket 18,4 Juta Orang
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan kinerja perseroan dengan pertumbuhan pembiayaan lebih dari 20 persen pada kuartal I tahun 2023.

Dream - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan kinerja perseroan dengan pertumbuhan pembiayaan lebih dari 20 persen pada kuartal I tahun 2023. Hal ini menjadi salah satu pendorong kinerja positif bank yang sudah berdiri sejak 2021 itu.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan, sepanjang Januari-Maret 2023 perseroan mencatatkan kesinambungan yang solid antara pendanaan dan pembiayaan. Perolehan laba bersih BSI di kuartal ini mencapai Rp1,46 triliun, tumbuh 47,65 persen secara year on year (yoy). 

“ Alhamdullilah, BSI meraih kinerja yang menggembirakan sepanjang kuartal I tahun ini, dan secara berkesinambungan kami memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung momentum pertumbuhan positif ekonomi,” ujar Hery dalam media press conference Paparan Kinerja BSI Kuartal I Tahun 2023 dikutip Jumat, 28 April 2023.

Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah. Berikut ini laporan kinerja BSI per kuartal I tahun 2023.

1 dari 6 halaman

Sisi Pendanaan

Dari sisi pendanaan, BSI mengoptimalisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp269,26 triliun, tumbuh 12,88 persen secara yoy. Angka ini didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp43,53 triliun. 

Saat ini total tabungan mencapai Rp115,12 triliun dan menjadikan BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. BSI menerangkan, pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97 persen, karena tabungan wadiah yang memberikan impact effisiensi pengurangan biaya bagi hasil.

“ Kami dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset,” lanjut Hery.

2 dari 6 halaman

Pembiayaan

Adapun dari sisi pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan dua digit yakni 20,15 persen secara yoy menjadi Rp213,28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI disebut terjaga dengan baik, yang tercermin dari NPF Gross di level 2,36 persen.

Perseroan yang merupakan gabungan dari tiga bank syariah milik bank BUMN (PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah) ini berfokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya.

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04 persen secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29 persen secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32 persen secara yoy.

3 dari 6 halaman

Aset BSI

Lebih lanjut Hery menambahkan, pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp313,25 triliun, tumbuh 15,47 persen secara yoy.

Selain itu, juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).

“ Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini, sehingga semua segmen bisnis tumbuh dan meningkat secara pasti,” imbuh Hery.

Aset yang tumbuh di BSI sebesar 15,47 persen secara yoy menjadi Rp313,25 triliun, BSI juga mencatat rasio keuangan yang dikatakan solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16 persen. Sementara itu, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48 persen dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65 persen. BSI mencatatkan perolehan ini sebagai efektifitas dan efisiensi.

4 dari 6 halaman

Layanan Digital

BSI juga mencatat peningkatan fee based income yang didorong dari berbagai channel, yakni BSI Mobile, Cash Management dan transaksi digital. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, fee based income BSI Mobile mencapai Rp64 miliar, tumbuh 5 persen secara yoy.

Layanan digital BSI dikemas ke dalam BSI Mobile yang didesain sebagai one stop solution sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual. Cara ini menurut BSI terbukti efektif di mana saat ini jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 5,18 juta pengguna, naik sebesar 37 persen secara yoy. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan preference masyarakat dengan gaya hidup syariah. 

“ Kami optimis bahwa peluang ekonomi syariah menjadi market leader sangat besar, ditambah potensi market yang mulai melihat bahwa perbankan syariah kompetitif, resilience terhadap goncangan dan juga didukung digitalisasi yang semakin memudahkan masyarakat berinteraksi dengan bank syariah,” papar Hery.

Dalam waktu dekat, BSI tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah stakeholders sehingga instrument keuangan syariah diproyeksikan mampu diadopsi dan dielaborasi dengan lembaga keuangan lainnya. Berbicara tentang target dan strategi perusahaan di tahun ini, BSI akan tetap fokus pada lini bisnis yang terbukti memberikan impak positif di antaranya konsumer, wholesale dan UMKM. 

5 dari 6 halaman

Dukung Ekonomi Berkelanjutan

BSI pun terus berperan aktif dalam implementasi keuangan keberlanjutan. Hingga Maret 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan dengan nilai Rp51,46 triliun atau 24,13 persen dari total pembiayaan BSI.

Selain itu BSI turut melakukan Green Economy dengan program penempatan Mesin Penukar Botol/ Reverse Vending Machine. Pada tahun 2022 pemasangan mesin ini berada di 23 titik lokasi di Jabodetabek & Bali. Sampai dengan Q1 2023 ada penambahan 10 titik lokasi pemasangan dengan perkiraan pengurangan jejak karbon sebesar 21 Ton CO2.

Dari sisi penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG), BSI terus mengimplementasikan green economy dan ekonomi berkelanjutan yang diimplementasikan melalui berbagai program socioeconomic seperti Desa BSI yang berjumlah 10 Desa di seluruh Indonesia dengan penerima manfaat sebanyak 3.066 orang dan total penyaluran sebesar Rp5,4 miliar.

6 dari 6 halaman

Program Spiritual

Kemudian program spiritual, antara lain Program Manajemen & Inovasi Masjid serta Program Da’i dengan total penyaluran sebesar Rp2,6 miliar.

BSI juga memiliki Program Beasiswa dan bantuan Kesehatan masyarakat dengan total penyaluran Rp10,8 miliar serta Charity & Environment berupa Program lingkungan hidup (Pengurangan Sampah Plastik), Program bantuan kebencanaan dan sosial lainya dengan total penyaluran sebesar Rp14,4 miliar. 

BSI pun menyalurkan zakat tahun 2022 sebesar Rp173 miliar yang terdiri dari zakat perusahaan & karyawan kepada Baznas di Istana Negara. Nilai zakat perusahaan ini merupakan yang terbesar di Indonesia.

 

Beri Komentar