Kisah Mendiang Raja Saudi Bangun Bank Islam Terkemuka

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 27 Januari 2015 17:06
Kisah Mendiang Raja Saudi Bangun Bank Islam Terkemuka
Dukungan yang cerdas dan tak tergoyahkan dari Raja Abdullah membantu IDB meluncurkan beberapa inisiatif berani yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi keuangan negara-negara Islam serta meningkatkan

Dream - Kepergian Raja Saudi, Abdullah bin Abdulaziz memang sudah berlalu hampir sepekan. Namun perannya dalam dunia Islam dan ekonomi syariah begitu membekas bagi Presiden Bank Pembangunan Islam (IDB), Ahmed Muhammad Ali.

Menurut Ali, dunia Arab dan Islam telah kehilangan seorang pemimpin yang tak tertandingi dan negarawan cerdas seiring meninggalnya Raja Abdullah. Mendiang Raja Abdullah dianggap berperan penting dalam menjadikan IDB menjadi salah satu kelompok pembiayaan terkemuka di dunia.

" Dukungan yang cerdas dan tak tergoyahkan dari Raja Abdullah membantu IDB meluncurkan beberapa inisiatif berani, yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi keuangan negara-negara Islam serta meningkatkan pembangunan di semua lapisan masyarakat," kata Ali seperti dikutip dari laman Zawya, Selasa, 27 Januari 2015.

IDB mengklaim, salah satu peran penting Raja Abdullah adalah peluncuran dan pengelolaan Solidaritas Dana Islam untuk memerangi kemiskinan dan pengangguran di negara-negara Islam.

Raja Abdullah juga berperan penting dalam pembentukan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) yang merupakan badan IDB yang berdiri sendiri. Pendirian ITFC bertujuan untuk memajukan perdagangan demi memperbaiki kondisi ekonomi dan penghidupan masyarakat Islam di seluruh dunia.

Ali mengatakan atas desakan Raja Abdullah pula lah IDB mengambil alih manajemen masjid Al Aqsa dan Al Quds selama KTT Islam yang digelar di Kairo pada 2000.

" Pada KTT di Mekah bulan Desember 2005, Raja Abdullah meluncurkan Rencana Aksi 10 Tahun Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang bertujuan memerangi semua masalah yang dihadapi umat Islam di abad ke-21," kata Ali

Ali juga memuji Raja Abdullah atas perannya dalam menjadikan IDB sebagai lembaga keuangan paling kuat di dunia Islam melalui penambahan modal yang terus-menerus. Modal IDB saat ini mencapai 100 miliar dinar (US$ 150 miliar).

Penambahan modal yang dilakukan pada 2013 dari 30 miliar dinar menjadi 100 miliar dinar merupakan pelaksanaan resolusi dalam Pertemuan Luar Biasa Negara Islam ke-3 dan ke-4 yang digelar di Mekah pada bulan Desember 2005 dan Agustus 2012.

Ali mengatakan IDB bertanggung jawab untuk melaksanakan beberapa inisiatif kemanusiaan, yang diluncurkan oleh Raja Abdullah. Salah satunya dana bantuan bagi para korban tsunami yang meluluhkan enam negara pada tahun 2004, termasuk Indonesia.

Sesuai dengan arahan almarhum Raja Abdullah, OKI dan IDB menjadi penanggung jawab utama bagi lebih dari 5000 anak yatim korban tsunami dari Indonesia.

" Raja Abdullah secara pribadi telah menjadi orang tua asuh bagi 2.000 anak yatim dengan menyediakan perumahan, akomodasi, pendidikan dan kesehatan sampai usia 15 tahun. Raja Abdullah menjamu 105 anak yatim ini sebagai tamunya pada musim haji lalu."

Presiden IDB mengatakan bahwa Raja Abdullah telah menyumbang 1 miliar riyal untuk membangun klinik keliling, dan IDB diberi wewenang untuk mengatur klinik di daerah pedesaan dimana tidak ada pusat kesehatan yang memadai.

Orang-orang miskin di Pakistan, India, Bangladesh, Yaman, Afghanistan, Kyrgyzstan dan Tajikistan telah memperoleh manfaat dari program ini. (Ism)

Beri Komentar