Dream - Saat ini banyak bertebaran tutorial menjadi kaya dari Internet, khususnya dari media sosial. Spesialis merek iklan TubeMogul memperkirakan sedikitnya sepuluh orang memiliki penghasilan mulai dari US$ 100.000 per tahun dari video yang dibagikan di YouTube sejak tahun 2010.
Pada 2012, perusahaan publikasi Adweek mengatakan orang-orang biasa yang menyandang gelar selebrita media sosial karena video-video mereka memiliki penghasilan 'jutaan dolar'. Sementara penyanyi Korea Selatan Psy meraih pendapatan US$ 5,9 juta berkat video goyang Gangnam Style yang ngetop di YouTube.
Tiga tahun kemudian, semakin banyak orang berlomba mencari uang melalui media sosial. Lalu platform media sosial mana saja yang bisa menjadi tambang emas?
Berikut ini tiga platform media sosial yang bida dijadikan sumber pendapatan sekaligus mencari ketenaran.
Mulai dari Youtube...
Dream - Jika Anda kreatif dan bisa membuat konten Anda sendiri, Anda dapat menjadi mitra YouTube. Dengan menjadi mitra YouTube, Anda akan menerima sebagian kecil dari pendapatan iklan yang muncul sebelum video atau saat video tayang.
Tiga jenis video yang paling banyak menghasilkan uang di YouTube adalah video walkthrough game, tutorial fashion dan kecantikan, serta video komedi.
Begitu punya basis penonton dan pelanggan yang besar, Anda biasanya mendapat tawaran video sponsor atau endorsement yang juga sangat menguntungkan.
" Dijamin, membuat konten video online bisa menjadi karir," kata Nicole Arbour, komedian yang mulai mendapat tempat di YouTube awal tahun ini dengan videonya 'Dear Fat People'.
" Saya tidak menemui kesulitan untuk mencari nafkah melalui YouTube. Saya bekerja keras. Jujur, itu seperti mencoba bekerja di industri lainnya. Bukan salah saya jika orang lain tidak suka," katanya sambil tertawa.
" Tapi Anda harus siap multi-tasking dalam mengerjakannya. Melelahkan memang, tapi saya merasa senang melakukannya," tambah Arbour.
Dalam level tertentu, para pembuat konten video tidak mengetahui jumlah uang yang diterimanya langsung dari YouTube.
Pada 2013, Adweek memperkirakan iklan banner di YouTube bernilai sekitar 80 sen untuk setiap 1.000 views. Sementara iklan video yang muncul sebelum video utama tayang sekitar US$ 5 untuk jumlah views yang sama.
James Dodds III dari kelompok sketsa komedi TrueNuff.tv mengatakan ia menerima sekitar US$ 1,57 per 1.000 views. Dengan jumlah tersebut, dia akan mendapatkan sekitar US$ 1,570 jika dikalikan satu juta views.
Sementara itu, penggila video game PewDiePie menerima sekitar 18 juta views selama sepekan terakhir bulan Desember 2015. Artinya, dia mendapat pendapatan sekitar US$ 1,47 juta dari YouTube saja. PewDiePie sendiri memiliki lebih dari 40 juta pelanggan.
Tapi tidak semua pembuat konten video sukses. Just Between Us, saluran komedi yang dijalankan oleh Allison Raskin dan Gaby Dunn, hanya punya 500 ribu pelanggan. Itu dianggap kurang untuk ukuran selebrita YouTube papan atas
Dream - Platform berbagi video pendek ini tidak mengekor YouTube dengan menjalankan iklan dalam videonya. Tapi hal itu tidak menghentikan pembuat konten video mendapatkan penghasilan hingga jutaan. Kini banyak merek-merek terkenal mulai beralih ke bintang-bintang Vine untuk mempromosikan produknya.
" Kini merek-merek besar semakin banyak yang merekrut pembuat konten video karena kemampuan mereka yang unik dalam menghasilkan ikatan otentik dan relevan yang beresonansi dengan kebiasaan konsumsi media dari para konsumen," kata Claudia Page di Crowdtap kepada Business.com.
Cody Johns, yang memiliki 3,6 juta pengikut dan lebih dari satu miliar views di Vine, mengatakan kepada Business Insider bahwa salah satu kampanye video yang dibuatnya menghasilkan hingga US$ 20,000.
Rob Fishman, yang ikut mendirikan perusahaan iklan digital Niche, mengatakan pembuat konten video papan atas bisa mendapat penghasilan US$ 50,000 untuk satu video berdurasi enam detik.
Dream - Sama seperti Vine, pengguna Instagram bisa menghasilkan uang dengan memiliki pengikut dalam jumlah besar dan menawarkan diri kepada pengiklan.
Biasanya, pembuat konten dibayar dengan menempatkan produk di halaman Instagramnya atau yang disewa untuk menggalang publisitas dengan mengunggah foto-foto acara yang digelar perusahaan.
Ania Boniecka, blogger wisata dan fashion asal Kanada, yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut, mengatakan satu foto bisa menghasilkan US$ 500.
Anthony Danielle, salah satu pendiri Mobile Media Lab, mengatakan lebih dari 100.000 pengikutnya dapat menghasilkan US$ 700 sampai US$ 900. Sementara lebih dari 500.000 pengikut bisa bernilai US$ 2,000 sampai US$ 3,000. Dan US$ 4,000 adalah nilai yang paling mahal bagi seorang Instagrammers, kata sebuah artikel di Yahoo.
Liz Eswein, pemilik akun Instagram @NewYorkCity dengan 1,3 juta pengikut, menggunakan pendekatan yang berbeda. Dia meminta US$ 1 untuk setiap Like pada foto yang disponsori.Foto sponsor yang diunggah Eswein biasanya menerima lebih dari 10.000 Like.
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia