Amilus Sholikhah, Pemilik Usaha Sayur Express. Foto: Grab Indonesia
Dream - Pelaku UMKM membuat terobosan baru agar tetap bertahan di era pandemi Covid 19 yang belum usai.
Mereka memanfaatkan jasa online yang sedang berkembang di era digital seperti sekarang. Salah satunya adalah Amilus Sholikhah.
Wanita berusia 39 tahun ini banting setir dari bisnis katering sehat jadi jualan sayur segar di Sayur Express di Jakarta.
Tak berjalan mulus, Amilus pun mendapatkan tantangan bagaimana sayuran segar yang tidak bertahan lama bisa dipasarkan ke konsumen. Ia pun mencari ide agar produknya cepat terjual luas dalam waktu cepat.
" Di momen itu saya langsung berpikir, harus jualan secara online. Saya mencari tahu lewat internet dan lantas mendaftar sebagai mitra merchant GrabMart pada November 2020. Tidak lama setelah proses registrasi, toko online Sayur Express aktif," ujar Amilus Sholikhah dalam keterangan resmi Grab Indonesia, Jumat, 19 Agustus 2022.
Adaptasi dari model bisnis offline ke online pun menjadi kunci keberhasilannya. Sekitar 6 bulan Ami mencari cara terbaik sampai akhirnya bisa menyesuaikan dengan model penjualan yang tersedia di dalam layanan GrabMart.
Setelah bisa berjualan online dan menjangkau konsumen lebih luas, usaha Sayur Express mengalami peningkatan omzet secara bertahap. Untuk transaksi, Sayur Express menggunakan OVO sehingga konsumen pun menjadi lebih mudah berbelanja, aman, dan nyaman.
" Sebelum bisa berjualan online, omzet saya bahkan pernah minus karena tidak ada pemasukan. Setelah menggunakan layanan GrabMart, omzet Sayur Express cenderung meningkat hingga sekarang dengan penambahan revenue 30 persen dari total omzet," ungkap Ami.
Tak hanya kenaikan omzet, dampak positif dari digitalisasi Sayur Express pun bisa membuka peluang pekerjaan. Karyawannya kini bertambah menjadi 20 orang. Tak segan Ami mengajak sesama pelaku UMKM dan pedagang pasar yang belum digitalisasi untuk mengikuti jejaknya.
“ Bagi Sayur Express, pemasok dan pedagang pasar merupakan aset usaha, digitalisasi lah yang menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan. Melalui ini, kami bisa tumbuh bersama. Bergabung layanan GrabMart juga bisa seperti saya dengan modal minim dan tidak memiliki toko fisik. Asal percaya dan semangat belajar, pasti pendapatan meningkat,” tuturnya.
Dalam momentum Hari UMKM Nasional, Ami menyampaikan harapannya agar semakin banyak UMKM bisa naik level. Dia juga sangat mendukung jika pemerintah maupun instansi lain membantu pelaku UMKM untuk lebih mempercepat proses digitalisasi.
Melalui berbagai layanan yang disediakan oleh Grab dan OVO, jutaan pelaku UMKM Indonesia kini dapat mengambil kesempatan untuk bertumbuh di tengah perekonomian digital yang sedang bertumbuh. Salah satunya adalah dengan menghubungkan para pelaku UMKM dengan konsumen yang lebih luas.
Dalam survei yang dilakukan oleh OVO dan CORE Indonesia pada 2.001 pelaku UMKM yang mana 82 persen pelaku UMKM merasa terbantu oleh ekosistem Grab dan OVO. Bergabungnya UMKM dalam ekosistem digital OVO telah membawa berbagai peluang.
Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa mereka mencatat peningkatan pendapatan bulanan hingga 27 persen dan pendapatan harian mencapai 30 persen.
Ekosistem Grab dan OVO akan terus mendukung keberlangsungan bisnis UMKM dan mendorong digitalisasi UMKM baru.