Foto: Oddity Central
Dream - Marlene Engelhorn bukanlah jutawan biasa. Saat berusia 29 tahun, wanita ini telah memiliki kekayaan yang melimpah. Sebab ia mendapat warisan senilai Rp155,9 miliar dari keluarganya yang kaya-raya. Namun dia justru memutuskan memberikan 90 hingga 95 persen dari warisannya untuk amal.
DIkutip dari laman Oddity Central, Senin 31 Oktober 2022, Marlene Engelhorn adalah cucu dari Traudl Engelhorn-Vechiatto. Traudl yang berusia 94 tahun merupakan keturunan Friedrich Engelhorn, pendiri raksasa kimia Jerman, BASF.
Kakak ipar Traudl, Curt, menjalankan bisnis keluarga tersebut sampai tahun 1997, dan akhirnya dijual ke Roche sekitar US$11 miliar.
Pada saat penjualan, nenek Marlene menerima sekitar US$2,45 miliar, yang kini melonjak menjadi US$4,2 miliar.
Ketika meninggal dunia pada awal tahun ini, sang nenek mewariskan US$10 juta atau sekitar Rp155,9 miliar kepada Marlene. Namun anehnya, Marlene justru menolak untuk mewarisi puluhan juta dolar tersebut dan memilih untuk menyumbangkan 90 persennya kepada amal.
Marlene memahami bahwa keputusannya mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tetapi dia menjelaskan bahwa dia tidak menentang menjadi kaya, hanya saja dia tak mau menjadi kaya berkat warisan dan bukan hasil kerja kerasnya sendiri.
Dia mengklaim bahwa mendengar keputusan neneknya untuk meninggalkan puluhan juta dolar tidak membuatnya bahagia, sebaliknya, itu malah membuatnya kesal.
“ Seharusnya bukan jadi urusanku apa yang harus dilakukan dengan warisan keluarga, apalagi aku juga belum bekerja. Mengelola warisan itu membutuhkan banyak waktu. Itu bukan rencana hidupku,” jelas Marlene.
Sebenarnya Marlene telah mengetahui tentang warisannya setidaknya selama dua tahun belakangan ini. Ia pun sudah mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menyumbangkan sebagian besar dari warisannya.
Memberikannya untuk amal adalah pilihan termudah bagi Marlene.
" Ini bukan soal kemauan, tapi soal keadilan. Aku tidak melakukan apa pun untuk menerima warisan ini. Ini adalah keberuntungan murni dalam lotere kelahiran dan kebetulan yang murni," tutur Marlene.
Dalam sebuah wawancara dengan VICE, Marlene pernah mengkritik banyak orang tajir di dunia karena hanya terlibat dalam filantropi dengan sebagian kecil dari kekayaan mereka.
Menurut Marlene, orang tajir tersebut menggunakan donasi amal hanya sebagai teknik untuk menghindari pembayaran pajak sebanyak mungkin.
Marlene pun menganggap redistribusi kekayaan yang lebih adil dan pajak yang lebih tinggi pada orang tajir penting diberlakukan demi kesejahteraan masyarakat kedepannya.
Marlene saat ini merupakan mahasiswa di Universitas Wina. Ia juga aktif menjadi anggota Millionaires for Humanity dan promotor inisiatif Taxmenow.
Saat ditanya mengenai di mana dia melihat dirinya di masa depan, setelah menyerahkan 90 hingga 95 persen dari warisannya, Marlene Elenghorn mengatakan, “ Aku belum tahu itu. Tapi aku ingin bekerja keras. Seperti yang dilakukan orang lain.”
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta