Kisah Seorang Wanita Kesal Dapat Warisan Rp155,9 Miliar, Lalu Sumbangkan 90 Persen untuk Amal

Reporter : Alfi Salima Puteri
Selasa, 1 November 2022 12:35
Kisah Seorang Wanita Kesal Dapat Warisan Rp155,9 Miliar, Lalu Sumbangkan 90 Persen untuk Amal
Ia mendapat warisan senilai Rp155,9 miliar dari keluarganya yang kaya raya. Namun dia justru memutuskan memberikan 90 hingga 95 persen dari warisannya untuk amal.

Dream - Marlene Engelhorn bukanlah jutawan biasa. Saat berusia 29 tahun, wanita ini telah memiliki kekayaan yang melimpah. Sebab ia mendapat warisan senilai Rp155,9 miliar dari keluarganya yang kaya-raya. Namun dia justru memutuskan memberikan 90 hingga 95 persen dari warisannya untuk amal.

DIkutip dari laman Oddity Central, Senin 31 Oktober 2022, Marlene Engelhorn adalah cucu dari Traudl Engelhorn-Vechiatto. Traudl yang berusia 94 tahun merupakan keturunan Friedrich Engelhorn, pendiri raksasa kimia Jerman, BASF.

Kakak ipar Traudl, Curt, menjalankan bisnis keluarga tersebut sampai tahun 1997, dan akhirnya dijual ke Roche sekitar US$11 miliar.

Pada saat penjualan, nenek Marlene menerima sekitar US$2,45 miliar, yang kini melonjak menjadi US$4,2 miliar.

Ketika meninggal dunia pada awal tahun ini, sang nenek mewariskan US$10 juta atau sekitar Rp155,9 miliar kepada Marlene. Namun anehnya, Marlene justru menolak untuk mewarisi puluhan juta dolar tersebut dan memilih untuk menyumbangkan 90 persennya kepada amal.

1 dari 2 halaman

Marlene memahami bahwa keputusannya mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tetapi dia menjelaskan bahwa dia tidak menentang menjadi kaya, hanya saja dia tak mau menjadi kaya berkat warisan dan bukan hasil kerja kerasnya sendiri.

Dia mengklaim bahwa mendengar keputusan neneknya untuk meninggalkan puluhan juta dolar tidak membuatnya bahagia, sebaliknya, itu malah membuatnya kesal.

“ Seharusnya bukan jadi urusanku apa yang harus dilakukan dengan warisan keluarga, apalagi aku juga belum bekerja. Mengelola warisan itu membutuhkan banyak waktu. Itu bukan rencana hidupku,” jelas Marlene.

Sebenarnya Marlene telah mengetahui tentang warisannya setidaknya selama dua tahun belakangan ini. Ia pun sudah mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menyumbangkan sebagian besar dari warisannya.

Memberikannya untuk amal adalah pilihan termudah bagi Marlene.

" Ini bukan soal kemauan, tapi soal keadilan. Aku tidak melakukan apa pun untuk menerima warisan ini. Ini adalah keberuntungan murni dalam lotere kelahiran dan kebetulan yang murni," tutur Marlene.

2 dari 2 halaman

Dalam sebuah wawancara dengan VICE, Marlene pernah mengkritik banyak orang tajir di dunia karena hanya terlibat dalam filantropi dengan sebagian kecil dari kekayaan mereka.

Menurut Marlene, orang tajir tersebut menggunakan donasi amal hanya sebagai teknik untuk menghindari pembayaran pajak sebanyak mungkin.

Marlene pun menganggap redistribusi kekayaan yang lebih adil dan pajak yang lebih tinggi pada orang tajir penting diberlakukan demi kesejahteraan masyarakat kedepannya.

Marlene saat ini merupakan mahasiswa di Universitas Wina. Ia juga aktif menjadi anggota Millionaires for Humanity dan promotor inisiatif Taxmenow.

Saat ditanya mengenai di mana dia melihat dirinya di masa depan, setelah menyerahkan 90 hingga 95 persen dari warisannya, Marlene Elenghorn mengatakan, “ Aku belum tahu itu. Tapi aku ingin bekerja keras. Seperti yang dilakukan orang lain.”

Beri Komentar