Meski Minus, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Singapura

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 5 November 2020 19:40
Meski Minus, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Singapura
Dibandingkan negara berkembang lain, kinerja ekonomi Indonesia juga masih lebih baik.

Dream – Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 yang terkontraksi 3,49 persen memastikan Indonesia masuk resesi teknikal. Namun dibandingkan beberapa tetangga di Asia Tenggara dan negara berkembang lainnya, Indonesia masih mencatat kinerja lebih baik. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menyatakan banyak negara yang pertumbuhan ekonominya di bawah Indonesia pada periode ini.

Salah satu yang terdekat adalah Singapura yang mencatat pertumbuhan ekonomi minus 7 persen. Sementara di kalangan negata berkembang, kinerja Indonesia lebih baik dari Meksiko yang terkontraksi 8,58 persen.

“ Kalau melihat perbandingan tersebut, pertumbuhan Indonesia cukup baik. Terpenting adalah, pertumbuhan kita di kuartal III-2020 lebih baik daripada kuartal II-2020, sehingga menunjukkan bahwa secara bertahap kita bergerak menuju pemulihan ekonomi,” kata Edy di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis KSP, Kamis 5 November 2020.

Namun diakui Edy, beberapa negara-negara memang mencatat pertumbuhan ekonominya yang lebih baik daripada Indonesia, yaitu Tiongkok 4,9 persen, Taiwan 3,3 persen, dan Vietnam 2,62 persen.

Kinerja ekonomi Korea Selatan dan Amerika Serikat juga sedikit lebih baik daripada Indonesia, meskipun pertumbuhannya pada kuartal III-2020 juga mencatat kontraksi masing-masing 1,3 persen dan 2,9 persen.

" Jika dibandingkan dengan triwulan III tahun sebelumnya, Perekonomian Indonesia secara tahunan terkontraksi 3,49 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di akun YouTube BPS, Kamis 5 November 2020.

Kalau dibandingkan dengan kuartal II 2020, perekonomian Indonesia tumbuh 5,05 persen. Secara akumulatif, ekonomi Indonesia masih negatif 2,03 persen.

1 dari 5 halaman

Pemulihan Ekonomi Indonesia dan Dunia Ditentukan Covid-19

Dream – Tak hanya Indonesia, perekonomian di negara-negara lainnya juga mulai pulih pada kuartal III 2020. Hal ini tercermin dari berbagai indikator yang membaik dalam beberapa bulan terakhir.

Seperti diketahui, meski mengalami kontraksi yoy dan resmi masuk resesi, ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 mencatat hasil positif dengan pertumbuhan di atas 5 persen dibandingkan periode April-Juni 2020. 

“ Tapi, perbaikan ini masih terkendala karena masih tingginya kasus Covid-19,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, dalam konferensi pers dalam akun Youtube BPS, Kamis 5 November 2020.

Dikatakan bahwa negara-negara Eropa melakukan lockdown kembali, seperti Jerman, Inggris, dan Prancis meningkat. “ Jadi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada triwulan-triwulan berikutnya,” kata dia.

 

 

Suhariyanto mengatakan harga komoditas pangan, seperti minyak kelapa sawit, kedelai serta barang tambang—timah, bijih besi—tembaga—meningkat di pasar internasional, baik q to q maupun y to y. Harga minyak Indonesia pada triwulan II 2020 tu US$27,67 per barel, naik jadi US$39,9 per barel.

“ Artinya, harga rata-rata minyak mentah naik tinggi secara q to q yaitu 44,2 persen meskipun y to y pada triwulan III 2019 mengalami penurunan yang cukup dalam, yaitu 33,29 persen,” kata dia.

Suhariyanto melanjutkan, perekonomian di beberapa negara mitra dagang Indonesia masih mengalami kontraksi, tapi tak sedalam kuartal II 2020, dengan perkecualian beberapa negara. Dikatakan bahwa Tiongkok perekonomiannya sudah tumbuh 4,9 persen karena pemulihannya pesat sekali.

Amerika Serikat masih mengalami kontraksi 2,9 persen, tapi tak sedalam kuartal II 2020. Singapura mengalami kontraksi 7 persen pada triwulan II 2020.

“ Demikian juga Korea Selatan, Hong Kong, dan Uni Eropa. Pengecualian terjadi Vietnam, di mana ekonominya tumbuh 2,6 persen dan lebih bagus dari kuartal II 2020 yang sebesar 0,4 persen,” kata dia.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Kabar Melegakan di Tengah Indonesia Masuk Resesi Ekonomi

Dream – Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2020 mengalami kontraksi 3,49 persen. Dengan data ekonomi terbaru ini, Indonesia dipastikan masuk jurang resesi ekonomi karena sudah mengalami kontraksi selama dua kuartal (yoy) berturut-turut.

Namun di balik kabar tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) optimistis perekonomian akan membaik pada kuartal IV-2020.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 sebenarnya lebih baik jika dibandingkan periode tiga sebelumnya (quartal to quartal/q to q). Dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomian Indonesia menanjak dari minus 4,19 persen pada kuartal II 2020 menjadi positif 5,05 persen pada triwulan III 2019.

 

 

“ Terjadi perbaikan ekonomi yang signifikan dan bisa menjadi modal utama untuk melangkah pada kuartal IV 2020,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di akun Youtube BPS, Kamis 5 November 2020.

Jika dibandingkan dengan kuartal II 2020 yang sebesar negatif 5,32 persen, perekonomian Indonesia pada kuartal III terbilang baik.

“ Kami berharap pada kuartal IV situasinya akan menjadi lebih baik,” kata dia.

3 dari 5 halaman

Tumbuh Positif di Semua Komponen, kecuali Ekspor

Jika dilihat dari lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi di 17 lapangan usaha jika diperbadingkan secara kuartalan semuanya tumbuh positif. Misalnya, sektor transportasi dan pergudangan yang naik pesat 24,28 persen setelah kuartal II 2020 negatif 29,18 persen.

“ Ini dipicu oleh penambahan perjalanan armada transportasi karena ada pelonggaran PSBB,” kata dia.

Begitu pula dengan sektor akomodasi, makanan dan minuman yang tumbuh 14,79 persen karena peningkatan okupansi, serta jasa kesehatan yang naik 13,73 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi juga positif. Terutama, di bidang belanja pemerintah yang tumbuh 16,93 persen karena ada realisasi APBN besar sekali dibandingkan pada kuartal II.

“ Secara q to q seluruh komponen mengarah positif, kecuali untuk impor yang mengalami kontraksi 0,08 persen,” kata dia.

4 dari 5 halaman

Indonesia Resmi Alami Resesi Ekonomi, Pertumbuhan Kuartal III Minus 3,49%

Dream - Perekonomian Indonesia resmi memasuki resesi teknikal setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 menunjukan kontraksi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal III-2020 secara yoy melemah 3,49 persen.

" Jika dibandingkan dengan triwulan III tahun sebelumnya, Perekonomian Indonesia secara tahunan terkontraksi 3,49 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di akun YouTube BPS, Kamis 5 November 2020.

 

 

 

Meski mengalami kontraksi, Suhariyanto mengatakan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 ini justru mengalami pertumbuhan di bandingkan kuartal II-2020 sebesar 5,05 persen. Secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi pada 2020 masih mencatat negatif 2,03 persen.

Dengan kontraksi berturut-turut selama dua kuartal terakhir, Indonesia dipastikan mengalami resesi teknikal. Pada kuartal II-2020 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara yoy mengalami minus 5,32 persen..

 

5 dari 5 halaman

Berharap membaik di Kuartal IV-2020

Suhariyanto menambahkan perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 sebetulnya mengalami perbaikan. Pelonggaran PSBB dan stimulus ekonomi yang diguyurkan pemerintah telah membuat roda ekonomi kembali bergulir di periode Juli-September 2020. 

Jika dibandingkan kuartal II 2020, perekonomian Indonesia dilaporkan mengalami pertumbuhan sampai 5,05 persen.

Melihat tren pertumbuhan serta masih adanya stimulus yang dijalankan pemerintah, , Suhariyanto optimistis perekonomian bisa membaik pada triwulan IV 2020.

" Diharapkan perekonomian pada kuartal IV akan menjadi lebih baik apalagi ada pelonggaran PSBB," kata dia.(Sah)

Beri Komentar