Laba Bersih Bank Syariah Mandiri Meroket 303%

Reporter : Ratih Wulan
Rabu, 2 Maret 2016 19:20
Laba Bersih Bank Syariah Mandiri Meroket 303%
Dari Rp 72 miliar pada 2014, BSM mencatat laba bersih 2015 sebesar Rp 289,58 miliar. Apa pemicunya?

Dream - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatat kinerja signifikan sepanjang tahun 2015. Laba bersih anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini mencapai Rp 289,58 miliar, meroket sekitar 303 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 72 miliar.

Peningkatan signifikan ini tak terlepas dari perbaikan kinerja perusahaan serta masuknya suntikan modal dari induk usaha sebesar Rp 500 miliar.

" Meskipun sepanjang tahun 2015 kondisi makro ekonomi belum kondusif ditambah dengan fokus pada penurunan pembiayaan bermasalah, BSM masih mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis," kata Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto dalam paparan kinerja BSM 2015 di kantor pusat BSM, Jakarta, pada Rabu, 2 Maret 2016.

Agus mengatakan, sepanjang tahun berat tersebut BSM berupaya fokus menyelesaikan pembiayaan bermasalah dan mengubah bisnis proses. Hal itu merupakan bagin dari upaya implementasi rencana perusahaan 2016-2020 yang sebetulnya telah dimulai sejak tahun lalu.

Sepanjang 2015, BSM mencatat adanya peningkatan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 3,83 persen dari Rp 58,82 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 62,11 triliun. Pertumbuhan itu didorong dari Giro yang tumbuh sebesar 12,12 persen menjadi Rp5,83 triliun, tabungan yang meningkat 10,19 persen atau sebesar Rp24,99 triliun. " Sehingga, total komposisi dana murah naik dari 46,61 persen menjadi 49,63 persen," jelas Agus.

Sementara di bisnis pembiayaan, perseroan melaporkan pertumbuhan sebesar 3,98 persen menjadi Rp 51,09 triliun. Peningkatan ini berdampak pada naiknya pendapatan BSM menjadi Rp 6,91 triliun, atau tumbuh 6,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya,

Pada peningkatan margin bagi hasil bersih BSM mencatatkan angka sebesar 14,25 persen dari Rp3,07 triliun per posisi Desember 2014 menjadi Rp3,5 triliun pada Desember 2015.

BSM juga berhasil menghimpun cash recovery sebesar Rp 423 miliar yang berarti melebihi target perusahaan sebesar Rp 400 miliar.

Beri Komentar