Laba Bersih BRIsyariah Meroket 238%, Digitalisasi Berjalan Efektif

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 26 Oktober 2020 11:34
Laba Bersih BRIsyariah Meroket 238%, Digitalisasi Berjalan Efektif
Pembiayaan, DPK, dan aset naik di atas 50 persen.

Dream – PT BRIsyariah Tbk (BRIS) melaporkan laba bersih perusahaan pada kuartal III-2020 mencapai Rp190,5 miliar, Perolehan untung perusahaan ini meroket 238 persen (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp56,46 miliar.

Peningkatan laba bersih ini diikuti naiknya aset BRIsyariah sebesar Rp56 triliun atau tumbuh 51,4 persen secara yoy.

“ Peningkatan laba bersih BRIsyariah pada triwulan III 2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediary yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana,” kata Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Senin 26 Oktober 2020.

Hingga kuartal III 2020, bank syariah ini telah menyalurkan pembiayaan Rp40 triliun, naik 57,9 persen (yoy). Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen ritel (SME, Mikro dan Konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal.

1 dari 3 halaman

Pembiayaan Konsumer yang Jadi Dominan

Komposisi pembiayaan konsumer menjadi yang domininan dalam penyaluran pembiayaan di BRIsyariah. Pembiayaan konsumer ini menjadi salah satu fokus penyaluran pembiayaan BRIsyariah karena memiliki risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan pembiayaan konsumer ini berdasarkan asset based (KPR) dan Salary Based (pembiayaan multi guna).

Total pembiayaan konsumer yang disalurkan BRIsyariah hingga triwulan III 2020 mencapai Rp12,2 triliun atau tumbuh sebear 53,77 persen yoy.

Selain segmen konsumer, pembiayaan mikro BRIsyariah juga memberikan kontribusi besar terhadap total pembiayaan di BRIsyariah. Penyaluran pembiayaan mikro BRIsyariah tercatat sebesar Rp10,9 triliun, tumbuh sebesar 185 persen year on year.

Pembiayaan KUR yang masuk di segmen mikro mencatat pertumbuhan positif. Penyaluran KUR BRIsyariah di bulan September 2020 telah mencapai 95 persen dari target total di tahun 2020.

“ Total target KUR BRIsyariah di tahun 2020 adalah Rp 4,5 triliun. Alhamdulillah di bulan September 2020 kami telah menyalurkan Rp4,3 triliun. Artinya hampir tercapai 100 persen dari target,” kata dia.

2 dari 3 halaman

Didorong Digitalisasi

Salah satu pendorong pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah di masa pandemic ini adalah digitalisasi proses pembiayaan lewat aplikasi i-Kurma. BRIsyariah mengoptimalkan i-Kurma sebagai langkah transformasi digital dalam proses pembiayaan.

Ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja perseroan. Hal ini mengingat tenaga pemasar pembiayaan dimungkinkan untuk bekerja secara efektif dan efisien di tengah adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi corona.

Selain penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, di tengah upaya-upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19 yang belum selesai, BRIsyariah ditunjuk menjadi salah satu bank penyalur dana Pemulihan Ekonomi Nasional.

Hingga pertengahan bulan Oktober 2020 BRIsyariah telah menyalurkan sekitar Rp449,9 miliar kepada 6.169 nasabah. Penyaluran diarahkan kepada sektor usaha produktif.

3 dari 3 halaman

Bagaimana dengan DPK?

Di sisi dana pihak ketiga (DPK), BRIsyariah mencatat pertumbuhan sebesar 72,7 persen. Dalam penghimpunan dana, BRIsyariah fokus dalam meningkatkan dana murah (CASA).

Pada triwulan III 2020, BRIsyariah mampu meningkatkan CASA sebesar 135 persen yoy. Peningkatan CASA ini bertujuan agar BRIsyariah dapat mengendalikan biaya dana (Cost of Fund).

“ DPK meningkat ditopang oleh pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) sejalan dengan strategi pengendalian beban biaya dana. Peningkatan dana murah yang mencapai mendorong penurunan biaya dana atau cost of fund,” kata dia.

Beri Komentar