Ilustrasi Lukisan. (Foto: Pixabay)
Dream – Sebuah lukisan karya David Hockney terjual lebih dari US$90 juta atau setara Rp1,31 triliun. Lukisan ini pun berhak menyandang gelar sebagai karya seni termahal di dunia.
Dikutip dari Christie, Jumat 23 November 2018, lukisan yang berjudul “ Potrait of An Artist (Pool with Two Figures) laku sebesar US$90,31 juta (Rp1,32 triliun). Lukisan itu dilelang oleh rumah pelelangan Christie di New York, Amerika Serikat.
Lukisan Hockney ini menggabungkan dua motif, yaitu kolam renang dan dua foto. Lukisan ini juga terinspirasi oleh dua foto di lantai studionya.
Lukisan ini dibuat pada 1972. Semula lukisan itu dibanderol dengan harga US$18 juta (Rp262,36 juta). Lalu, harganya melesat sampai angka US$90,31 juta.
Harganya melampaui lukisan Ballon Dog (Orange) karya Jeff Koons yang laku US$58 juta (Rp845,4 juta) pada 2013.
Christie menyebut lukisan itu merupakan masterpiece. Barang ini laku terjual dalam 10 menit.
Lukisan ini dimunculkan pada tahun lalu setelah pelukisnya membuka pameran seni di Tate Britain di London sebelum dia melakukan tur ke Centre Gorges Pompidou di Paris, Perancis, dan Metropolitan Museum di New York.
Pelukisnya sempat mengabaikan lukisan itu pada 1971 dan kembali lagi menyelesaikannya pada 1972. Lukisan itu diselesaikan semalam sebelum ke pameran Andre Emmerich Gallery di New York.
Dream - Robot telah dilibatkan pada banyak bidang pembuatan produk-produk manusia. Mulai parfum, minuman, hingga peralatan kecantikan, merupakan beberapa di antara produk yang pembuatannya dipengaruhi komputer.
Industri terakhir yang mungkin akan disentuh oleh teknologi robotik yaitu seni. Pekan lalu, balai lelang asal Inggris, Christie, menjual lukisan bernama Portrait of Edmond Belamy yang dibuat oleh kecerdasan buatan.
Dikutip dari Vox, Senin 5 November 2018, lukisan yang dibuat secara kolektif oleh komunitas seni asal Prancis bernama Obvius itu dijual dengan harga $432.500, setara Rp6,5 miliar.
Dengan terjualnya lukisan ini, banyak orang percaya kemampuan kecerdasan buatan akan menggeser kehidupan seni sesungguhnya.
Lantas bagaimana cara kecerdasan buatan membuat lukisan wajah itu? Kecerdasan buatan yang muncul tersebut berasal dari algoritma yang menyisir koleksi potret bersejarah. Kemudian, dia memadupadankan dan menghasilkan lukisan tersendiri yang tercetak di atas selembar kanvas.
Dalam laman blognya, balai lelang Christie menyebut kemampuan kecerdasan buatan ini mampu menjadi seni masa depan. Kecerdasan buatan itu dapat `memodelkan perjalanan sejarah seni` dan membuktikan `seluruh kisah budaya visual manusia merupakan keniscayaan matematis`.
Ada tiga orang penting di balik terciptanya Potrait of Edmond Belamy, yaitu, Hugo Caselles-Dupre, Pierre Fautrel, dan Gauthier Vernier. Kelompok Obvius ini menamai kecerdasan buatan mereka dengan GAN, kependekan dari Generatif Adversarial Network.
Meski dipuji karena penetrasi algoritma ke dunia seni, persoalan lain mengemuka. Banyak pihak yang bertanya mengenai hak cipta atas karya tersebut.
left: the " AI generated" portrait Christie's is auctioning off right now
right: outputs from a neural network I trained and put online *over a year ago*.
Does anyone else care about this? Am I crazy for thinking that they really just used my network and are selling the results? pic.twitter.com/wAdSOe7gwz— Robbie Barrat (@DrBeef_)October 25, 2018
Seniman dengan basis kecerdasan buatan, Robbie Barrat, 19 tahun, membagikan model penyisiran data kecerdasan buatan miliknya. Dia kemudian membandingkan hasil karya dari kecerdasan buatan miliknya dengan milik Obvius.
" Apakah orang-orang percaya tentang ini? Apakah aku gila ketika hanya menggunakan jaringan dan menjual karya itu?" tulis Barrat di Twitter.
Dream – Seekor panda di Austria, tak segan bekerja keras. Dia berkarya demi bisa membantu kebun binatang untuk mencari uang.
Hewan menggemaskan ini membuat lukisan yang abstrak untuk buku ilustrasi tentang kebun binatang.
Satu unit lukisan panda dijual dengan harga US$500 (Rp7,37 juta).
Dilansir dari Next Shark, Minggu 2 September 2018, namanya Yang Yang. Panda ini berusia 18 tahun dan tinggal di kebun binatang Schonbrunn Zoo.
Panda betina ini ditargetkan bisa melukis 100 lukisan, kata kurator seni kebun binatang, Eveline Dungl. Yang Yang bisa membuat tiga lukisan setiap harinya. Itu pun bergantung mood. Kalau mood-nya bagus, dia bisa membuat delapan karya.
“ Dia melakukannya dengan baik,” kata Dungl.
Setiap menyelesaikan satu lukisan, staf kebun binatang sering memberikannya hadiah, seperti wortel dan ubi. Yang Yang juga antusias melukis. Setiap meraih kuas, dia sering menyapukan kuas ke sana ke mari.
“ Kamu bisa melihat seberapa besar dia menikmatinya,” kata Dungl.
Advertisement
Cemaran Radiasi Cs-137 Terdeteksi, KLH Tetapkan Status Kejadian Khusus di Kawasan Industri Cikande
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis
Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Ternyata Usianya Lebih dari Satu Abad
Dedikasi Tinggi Gen Z, Sedang di Tebing Dimention di Grup Kantor Auto Balas
Foto Rose Blackpink Dicrop, Akun Medsos Majalah Fashion Ini Banjir Kritikan Pedas
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Trik Korean Makeup Look dari Verren Ornella di Campus Beauty Fair
Gelar Community Gathering, Dompet Dhuafa Jalin Sinergi Kebaikan dengan Ratusan Komunitas
Ketua DPR Puan Maharani Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Rakyat Indonesia
Cemaran Radiasi Cs-137 Terdeteksi, KLH Tetapkan Status Kejadian Khusus di Kawasan Industri Cikande
Dokter Pengalaman 15 Tahun Beber Kelebihan Perawatan Gigi Pakai Aligner, Apa Saja?