Tak Punya Pengalaman Kuliner, Mantan Kuli Bangunan Sukses Bisnis Mochi Beromzet Rp300 Juta Sebulan

Reporter : Alfi Salima Puteri
Rabu, 23 Februari 2022 15:12
Tak Punya Pengalaman Kuliner, Mantan Kuli Bangunan Sukses Bisnis Mochi Beromzet Rp300 Juta Sebulan
Meski tempat produksinya masih berskala rumahan, mantan kuli bangunan bernama Ujang ini mampu mendapat omzet mencapai Rp300 juta setiap bulannya.

Dream - Mochi merupakan kue basah berbentuk bulat dan kecil. Kue berbahan dasar tepung ketan ini memang disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tak heran jika makanan yang berasal dari Jepang ini menjadi populer di Indonesia, khususnya di Sukabumi, Jawa Barat.

Sebagai memiliki destinasi wisata alam yang terkenal, Sukabumi memang tersohor dengan kudapan manis berupa mochi. Saat melancong ke daerah tersebut, para wisatawan akan mencari mochi sebagai buah tangan yang nantinya dibagikan kepada teman kerja atau tetangga.

Salah satu pusat oleh-oleh terkenal di Sukabumi adalah Kampung Kaswari. Kawasan ini terkenal sebagai area perkampungan yang menjadi pusat produksi mochi di Sukabumi. Di kawasan ini ada beberapa pabrik mochi baik skala besar maupun kecil.

Salah satu pemilik usaha mochi rumahan di Kaswari adalah seorang pria bernama Ujang. Dengan memakai brand bernama Mochi Kaswari Bakat Jaya, Ujang mendirikan bisnis makanan khas yang kini memberikannya omzet sampai Rp300 juta per bulan.

1 dari 3 halaman

Pernah Jadi Kuli sampai Calo Angkot

Melansir dari YouTube money fighter pada 16 Februari 2022, jauh sebelum tersohor sebagai pengusaha mochi sukses, masa lalu Ujang dilalui dengan penuh perjuangan. Ujang pernah bekerja sebagai kuli bangunan, calo untuk mencari penumpang angkutan umum (Angkot,red), dan terakhir sopir Angkot.

Semua profesi itu dilakukan Ujang karenan tuntutan memenuhi kebutuhan hidup yang terus bertambah. Hingga akhirnya keputusan besar dibuat Ujang di tahun 2006.

Ujang memutuskan mendirikan usaha mochi Bakat Jaya.  Seiring waktu berjalan, produksi mochi dari bisnis rumahan hujan terus bertambah. Di bantu para karyawannya, Ujang bisa memproduksi 200 sampai 400 ikat mochi yang dijual di sekitar Sukabumi, Jawa Barat.

Meski tempat produksinya masih berskala rumahan, Ujang mampu mendapatkan omzet hingga Rp300 juta setiap bulan.

 

2 dari 3 halaman

Tolak Bantuan Mesin Biar Pegawai Tetap Kerja

Meski usahanya sempat mengalami penurunan karena pandemi Covid-19, Ujang memutuskan tidak merumahkan karyawannya. Ia mengakalinya dengan membuat jadwal shift kerja agar para karyawannya tidak kehilangan pekerjaan.

" Karena pandemi, karyawan saya kurangi. Dikurangi bukan berarti dipecat ya. Jadi saya bikin shift, dua minggu kerja, dua minggu libur. Biar nggak ada yang nganggur," jelasnya.

Bukti Ujang yang tak ingin pegawai kehilangan pekerjaan juga ditunjukan saat mendapat bantuan sebuah mesin. Bantuan mesin dari Korea dan Thailand itu sebenarnya bisa membantu produksi mochi Ujang lebih banyak demi memenuhi permintaan pasar.

Namun Ujang memutuskan menolak bantuan mesin tersebut. Dia beralasan kehadiran mesin akan membuat karyawannya tak bisa bekerja lagi.

" Katanya memang bagus, katanya produksinya (bertambah), terus mereka mau menyumbangkan mesin tapi saya enggak mau. Karena kalau pakai mesin berarti mengurangi pekerja," kata Ujang.

 

3 dari 3 halaman

Pernah Dapat Pesanan Ekspor

Meski hanya mengandalkan tenaga manusia untuk memproduksi makanan khas tersebut, Kue Mochi tetap kebanjiran pembeli. Bahkan mochi buatannya pernah dipesan untuk diekspor ke luar negeri.

Namun Ujang lagi-lagi menolaknya permintaan tersebut. Dia mengaku nggan menggunakan pengawet agar kualitas produk tetap terjaga.

Strategi pemasaran justru dibuat Ujang untuk meningkatkan omzet mochi. Dia membuka cabang di Jalan Pelabuhan Ratu serta berinovasi mengembangkan berbagai rasa untuk kue mochi buatannya.

“ Kita harus berinovasi, agar konsumen tidak jenuh, jadi saya mengembangkan berbagai rasa untuk kue mochi ini, antara lain rasa pisang ambon, durian, vanilla,” kata Ujang.

(Sah, Sumber: Youtube @Money Fighter)

Beri Komentar