Wow! Perawat di Sini Digaji Rp35 Juta per Bulan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 6 November 2018 14:42
Wow! Perawat di Sini Digaji Rp35 Juta per Bulan
Bisa bekerja sampai pensiun dan boleh bawa keluarga pula.

Dream – Bekerja memang harus sesuai minat dan bakat. Jika kebetulan kamu saat ini sudah mendapatkan pekerjaan impian, bersyukurlah. Apalagi jika di tempat kerja kamu yang sekarang, penghasilan yang diterima cukup lumayan.  

Nah jika Sahabat Dream, masih mencari tempat kerja baru dan memiliki keahlian di bidang keperawatan, mengapa tak mencoba bekerja di luar negeri. 

Ternyata banyak negara di dunia yang mengakui kelebihan para perawat asal Indonesia. Salah satunya adalah Jepang.

Sebagai negara maju, tentu saja penghasilan yang diterima cukup menggiurkan. Seorang yang berprofesi sebagai perawat di Jepang akan mendapatkan penghasilan setiap bulan sebesar Rp35 juta.

Tentu saja perawat yang ingin bekerja di negara ini harus terlebih dahulu lulus ujian.

Direktur Pengembangan Pasar Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Roostiawati, mengatakan kerja sama pemerintah Indonesia dan Jepang di bidang ketenagakerjaan memang sangat menjanjikan.

Selain program pemagangan, pekerja migran Indonesia yang bekerja di Jepang pun memperoleh pendapatan yang besar.

“ Pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat apabila mereka telah lulus ujian perawat bisa memperoleh pendapatan bulanan sekitar 280 ribu yen (setara Rp35 juta),” kata Roostiawati dalam “ Kunjungan Kerja Tim Pengawas Pekerja Migran Indonesia” di Tokyo, Jepang, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 6 Oktober 2018.

Dia mengatakan perawat yang telah lulus ujian nasional Jepang bisa bekerja di Jepang sampai pensiun dan diijinkan membawa keluarganya.

“ Skema ini merupakan kerja sama antar pemerintah sehingga risiko kerja amat minim. Kerja sama yang tertuang dalam Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) telah berlangsung selama 10 tahun,” kata dia.

Pemerintah Jepang, lanjut Roostiawati, membutuhkan setidaknya sekitar 500 orang caregiver (atau di Jepang disebut kaigofukushishi) setiap tahunnya. Dia mengatakan kebutuhan itu sulit dipenuhi dari pasar tenaga kerja di dalam negeri Jepang dengan populasi lansia sangat besar. Penduduk di atas 100 tahun jumlahnya mencapai 15 ribu.

1 dari 1 halaman

Ada Program Magang

Sementara itu, Direktur Pemagangan Kemnaker, Asep Gunawan, menegaskan bahwa siswa pemagangan yang berada di Jepang bukan bagian dari pekerja migran Indonesia.

“ Syarat mengikuti pemagangan di Jepang cukup mudah, lulusan SMK bisa, namun harus dibedakan antara pekerja Migran Indonesia dengan pemagangan,” kata dia.

Asep mengatakan magang mewajibkan siswa kembali ke Indonesia. Masalah dia kembali lagi ke Jepang dan menjadi pekerja migran setelah lulus, ya, itu lain soal.

Dia mengatakan permintaan magang untuk careworkers di Jepang diperkirakan mencapai 550 ribu orang sampai dengan 2025. “ Penyelenggaraan pemagangan ke Jepang oleh Kemnaker telah berlangsung sejak 1993, dan melalui program ini telah diberangkatkan sebanyak 73.990 orang peserta,” jelas Asep.

Beri Komentar