Covid-19 Tak Kunjung Tuntas, Jokowi Kembali Hapus Cuti Bersama

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 18 Juni 2021 17:12
Covid-19 Tak Kunjung Tuntas, Jokowi Kembali Hapus Cuti Bersama
Kebijakan ini meniadakan libur panjang yang potensi memicu angka Covid-19 melonjak.

Dream - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengumumkan perubahan kebijakan hari libur dan cuti bersama 2021. Ini untuk mencegah adanya libur panjang yang berpotensi memicu lonjakan kasus Covid-19.

" Bapak Presiden memberikan arahan agar ada peninjauan ulang terhadap masalah libur dan cuti bersama yang selama ini sudah tercantum di dalam surat keputusan bersama antara Kementerian PAN-RB, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Agama," ujar Muhadjir dalam konferensi pers virtual.

Muhadjir mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk antisipasi hal-hal tidak diinginkan akibat lonjakan Covid-19. Muhadjir menegaskan sampai saat ini pandemi belum bisa dinyatakan tuntas.

" Penyebaran wabah Covid-19 yang sekarang masih belum bisa dituntaskan," kata dia.

1 dari 5 halaman

Liburan Diundur, Cuti Bersama Dihapus

Langkah antisipasi itu ditempuh dengan cara mengubah kebijakan libur dan cuti bersama yang tersisa di 2021. Muhadjir mengatakan, ada dua hari libur yang dimundurkan dan satu cuti bersama yang dihapus.

Hari libur tersebut yaitu Tahun Baru Islam 1443 H yang jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021. Hari libur ini diundur menjadi Rabu, 11 Agustus 2021.

Hari libur ke dua yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Selasa, 19 Oktober 2021. Libur ini diganti menjadi Rabu, 20 Oktober 2021.

Sedangkan satu cuti bersama, yaitu jelang Hari Natal 2021 yang jatuh pada Jumat, 24 Desember 2021. Pemerintah memutuskan menghapus cuti bersama tersebut.

2 dari 5 halaman

Satgas Covid-19: Tak Ada Lagi Libur Panjang

Dream - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mempertimbangkan agar libur panjang di masa pandemi tidak lagi diberlakukan. Dalam beberapa kali libur panjang diketahui terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

" Satgas saat ini mempertimbangkan agar tidak lagi ada libur panjang," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny B Harmadi.

Sonny mengatakan tingkat mobilitas masyarakat menjadi tinggi setiap kali masa libur panjang menjelang. Di samping itu, tingkat kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan juga turut menurun.

" Kita tahu lonjakan kasus saat ini terjadi karena adanya libur panjang yang diikuti laju perjalanan penduduk yang massif," kata dia.

 

3 dari 5 halaman

Cerita Sukses di Awal Tahun

Sonny kemudian menjelaskan Indonesia sempat berhasil menurunkan kasus Covid-19 usai libur panjang pada Februari 2021 dengan rendahnya mobilitas penduduk. Saat itu, kasus aktif Covid-19 turun drastis dari 176.500 menjadi 87.662 kasus.

" (Penurunan) kasus aktif karena kepatuhan protokol kesehatan naik dan mobilitas penduduk turun," terang Sonny.

Lebih lanjut, Sonny meminta masyarakat semakin patuh dan menerapkan protokol kesehatan guna menghindari munculnya klaster perkantoran. Pembatasan perlu dilakukan dengan menerapkan Work From Office (WFO) hanya 25 persen untuk kawasan zona merah.

" Harus ada upaya keras kita bersama agar tidak terjadi kerumunan. Memakai masker jadi kewajiban, kemudian ada pembatasan mobilitas dan aktivitas," ucap Sonny menekankan, dikutip dari Liputan6.com.

4 dari 5 halaman

Mulai Genting, DKI Jakarta Pertimbangkan Tarik Rem Darurat

Dream - Kondisi DKI Jakarta mulai menunjukkan tanda-tanda genting akibat pandemi. Tercatat penambahan kasus harian per Kamis, 17 Juni 2021, sebanyak 4.144 kasus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyatakan keputusan mengenai rem darurat akan ditetapkan dalam satu hingga dua hari ke depan. Saat ini, pihaknya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah terus membahas kondisi yang terjadi.

" Nanti Pak Gubernur bersama dengan jajaran kita Forkopimda akan melihat dalam satu dua hari ke depan, apakah kita terus melaksanakan PPKM sampai 14 hari ke depan atau ada kebijakan lain," ujar Riza.

Riza mengakui jumlah kasus harian DKI Jakarta sudah luar biasa. Dia menyatakan akan segera ada langkah ekstra untuk mengatasi kondisi ini.

" Hampir setiap hari kami koordinasikan, Pak Gubernur bahkan langsung pimpin rapat terkait vaksin, terkait Covid-19, kami terus koordinasi dengan para ahli, para pakar epidemiologi dengan Satgas Pemerintah Pusat," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Mendekati Angka Tertinggi di Awal Tahun

Kepala Bidang Pencegahan dan Penyendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menyatakan jumlah kasus baru Covid-19 pada Kamis, 17 Juni 2021 mendekati angka tertinggi. Penambahan tertinggi terjadi di Februari.

" Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari," kata dia.

Dia pun meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan penyebaran Covid-19. Dibutuhkan kerja bersama antara pemerintah dengan masyarakat.

" Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan Covid-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di manapun dan kapanpun," ucap dia, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar