Melihat Lagi Janji Menteri KKP Edhy Prabowo Soal Kebijakan Lobster

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 25 November 2020 12:33
Melihat Lagi Janji Menteri KKP Edhy Prabowo Soal Kebijakan Lobster
Tapi, ditangkap karena soal ekspor bibit lobster.

Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Edhy Prabowo sebagai menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2020. Sejak menjabat sebagai menteri, Edhy mendapat sorotan dari publik. Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah ekspor bibit lobster.

Dikutip dari Liputan6.com, Rabu 25 November 2020, politisi Gerindra ini membuka kembali ekspor benur atau benih lobster yang sebelumnya telah dilarang pendahulunya, Susi Pudjiastuti.

Sekarang Edhy diamankan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah tiba dari kunjungannya ke Amerika Serikat (AS). Santer beredar penangkapan Edhy Prabowo berkaitan ekspor benih lobster.

Alasan penangkapan itu cukup mengejutkan karena Edhy Prabowo beberapa waktu sempat mengimbau masyarakat tidak meragukan jiwa nasionalismenya sebagai Menteri. Dia juga menyatakan bukan seorang menteri yang memiliki bisnis lobster.

“ Anda tidak usah ragu, saya orang nasionalis. Prinsip seorang menteri adalah konstitusi, saya kerja untuk NKRI. Saya tidak punya bisnis lobster, bisnis perikanan,” kata dia pada pertengahan tahun ini.

Terkait polemik ekspor lobster, Edhy memastikan semangat regulasi ini untuk menghidupkan kembali usaha para nelayan dari Sabang sampai Merauke yang sempat mati.

1 dari 6 halaman

Ingin Tumbuhkan Etos Budidaya Lobster

Selain itu, dirinya juga ingin menumbuhkan etos budidaya lobster. Karenanya, ke depan KKP akan menghentikan ekspor benih bening lobster apabila budidaya dalam negeri sudah mampu menampung hasil tangkapan para nelayan.

“ Kenapa diekspor? Daya tampung kita masih sedikit ada peluang ekspor saya pilih ekspor,” kata dia.

Untuk itu, sembari menyiapkan budidaya dalam negeri, Menteri Edhy menyebut ekspor benih bening lobster memiliki sejumlah manfaat untuk nelayan dan pendapatan negara dari sisi pajak. Mengingat di tengah lesunya perekonomian, sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi peluang untuk dimaksimalkan oleh segenap lapisan masyarakat.

“ Pajak lobster itu, dulu 1.000 ekor itu Rp250. Sekarang 1 ekor minimal Rp1.000. Mana yang Anda pilih? Kalau saya ekspor 500 juta benih, Rp500 miliar saya terima uang untuk negara,” kata dia.

(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)

2 dari 6 halaman

Kekayaan Menteri KKP Edhy Prabowo, Harta Rp7,4 M dan Bebas Utang

Dream – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, ditangkap Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 25 November 2020 pukul 01.23 WIB. Edhy dikabarkan ditangkap bersama keluarganya dan beberapa pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) usai perjalanan dari Amerika Serikat.

(Baca: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK Dini Hari Tadi)

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan penangkapan tersebut. Ghufron menyatakan penangkapan orang nomor satu di KKP tersebut berkaitan dengan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur.

" Terkait ekspor benur," kata Ghufron kepada Liputan6.com.

Sosok Edhy Prabowo menjadi perhatian saat diangkat Presiden Joko Widodo memimpin KKP yang sebelumnya dijabat Susy Pudjiastuti. Beberapa kali Edhy terlibat perdebatan panas dengan Susy terutama terkait izin ekspor lobster. 

Sebelum masuk ke dunia birokrasi, Edhy telah terlebih dahulu terjun ke dunia politik. Dia bahkan memiliki hubungan sangat dekat dengan Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan.

 (Baca: Cerita Kesetiaan Edhy Prabowo kepada Prabowo Subianto)

Layaknya para pejabat negara lain, Edhy juga sempat melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Mengutip laman laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Edhy tercatat memiliki harta dengan total mencapai Rp7,4 miliar.  Berikut daftar harta kekayaan Edhy Prabowo seperti dilaporkan per 31 Desember 2019:

3 dari 6 halaman

Rincian Hartanya

Untuk harta tidak bergerak, Edhy melaporkan dirinya memiliki 10 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Muara Enim dan Bandung Barat. Tercatat tanah dan bangunan miliknya senilai Rp 4.349.236.180.

Untuk alat transportasi, Edhy memiliki 2 mobil Pajero Sport, 2 sepeda motor, satu genset, dan satu sepeda dengan nilai Rp 890 juta. Sedangkan harta bergerak lainnya senilai Rp 1.926.530.000.

Edhy melaporkan dirinya tak memiliki surat berharga. Sementara kas atau setara kas lainnya sebesar Rp 256.520.433. Edhy tercatat tak memiki utang piutang. Dengan demikian harta Edhy sebesar Rp 7.422.286.613.

Harta yang dilaporkan Edhy Prabowo naik signifikan selama menjadi Wakil Rakyat. Pada 31 Desember 2018 atau saat sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Gerinda, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 4.562.804.877.

4 dari 6 halaman

Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK Dini Hari Tadi

Dream - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan dengan tersangka Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Penangkapan dilakukan dini hari tadi di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang.

" Benar jam 01.23 dini hari di Soetta," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dikutip Dream dari Liputan6.com, Rabu, 25 November 2020.

 

Dalam penangkapan tersebut, Edhy Prabowo tak sendiri. Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan tim penindakan juga mengamankan keluarga dan beberapa pegawai di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

" Kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," katanya.

Nawawi belum dapat menjelaskan secara rinci perihal proses penangkapan tersebut. Termasuk mengenai dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan Edhy Prabowo.

 

5 dari 6 halaman

Komentar Partai Gerindra

Sementara itu pengurus Partai Gerindra menyatakan belum mengetahui kabar tentang penangkapan Edhy Prabowo oleh tim penindakan KPK.

" Saya sedang cari info ke dalam," kata Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid.

Komentar senada juga datang dari Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Yusuf yang mengaku baru mendengar kabar penangkapan tersebut dari media sosial. 

" Saya baru baca di medsos, belum ada konfirmasi." ujarnya. 

 

6 dari 6 halaman

Baru Berkunjung dari AS

Dari informasi yang diberikan Yusuf, Edhy diketahui baru saja pulang dari kunjungan riset ke Hawaii, Amerika Serikat, beberapa pekan lalu.  

" Saya kan tidak masuk rombongan yang berangkat ke Amerika," kata Yusuf.

Yusuf mengkonfirmasi Menteri Edhy baru saja pulang dari kunjungan risetnya ke Hawaii, Amerika Serikat sejak beberapa pekan lalu.

Yusuf juga belum mengetahui berapa jumlah pegawai KKP yang ikut ditangkap KPK bersama sang menteri.    

Sebelumnya sumber Liputan6.com menyebutkan bahwa Eddy Prabowo telah ditangkap dini hari, Rabu 25 November 2020, di Bandara Soekarno-Hatta.

Penyidik KPK langsung menggiring Eddy dan beberapa orang lainnya ke KPK guna dilakukan pemeriksaan.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More