Ekonom Menilai Merger Bank Syariah Milik BUMN Harus Dilakukan Hati-hati.
Dream – Penggabungan tiga bank syariah milik BUMN memang bisa memperkuat industri perbankan syariah.
Aksi korporasi ini bisa membuat perbankan syariah bisa bersaing lebih baik dengan konvensional. Namun, proses ini memerlukan kehati-hatian.
“ Dengan merger ini, kita memiliki individu bank syariah yang masuk kategori bank BUKU IV yang artinya, bank dengan modal Rp30 triliun,” kata Pakar Ekonomi Syariah dari Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB University, Irfan Syauqi Beik, di Bogor, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 22 Oktober 2020.
Bagi perekonomian, langkah merger tersebut tidak secara otomatis turut meningkatkan market share bank syariah. Sebab merger hanya dilakukan terhadap bank yang sudah existing. Kini market share bank syariah baru mencapai 6,1 persen.
Harapannya, bank hasil merger ini nantinya bisa mengakselerasi pertumbuhan aset bank syariah, sehingga pangsa pasarnya juga ikut naik.
“ Dilihat dari sisi kekuatan individu bank, penggabungan ketiga bank BUMN syariah akan membuat individu bank syariah sangat kuat dari sisi permodalannya. Hal itu akan meningkatkan peran bank syariah semakin optimal dalam memfasilitasi dan membiayai kegiatan keuangan berdasarkan prinsip syariah,” kata dia.
Irfan memberikan catatan bahwa proses penggabungan ini perlu dijalankan dengan perencanaan yang baik dan hati-hati. Merger ini melibatkan tiga bank umum syariah yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mengikuti induk.
“ Ketiganya memiliki performance yang on the right track, jauh mengungguli performance induknya, baik dari sisi pertumbuhan aset, pembiayaan dan juga profitabilitasnya. Ketika ketiga karakteristik berbeda itu digabung, maka prosesnya harus hati-hati, jangan sampai kontraproduktif. Sebab nanti yang rugi tidak hanya ketiga bank yang dimerger, melainkan juga industri secara keseluruhan,” kata dia.
Dalam prosesnya, lanjutnya, perlu diantisipasi bagaimana sistem mergernya atau major system. Seperti dalam teknologi digital banking yang saat ini sudah cukup baik. Dia meminta agat tak terjadi masalah sistem perbankan setelah tiga bank syariah milik Himbara itu digabung.
Demikian pula masalah sumber daya manusia. Merger perlu diantisipasi agar tak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
“ Walaupun saya tahu, para direksi bank syariah sudah meyakinkan semua stafnya untuk tidak khawatir. Tapi tetap saja, adanya merger tak mungkin lepas dari adanya reposisi dan restrukturisasi kelembagaan. Tak mungkin di satu wilayah nanti ada tiga kepala cabang di kantor yang sama. Dari tiga kepala cabang yang sebelumnya masing-masing menjabat itu, harus dipilih salah satu. Tentu ini tidak mudah,” kata dia.
Keterbukaan informasi pun penting. Masyarakat harus diberi tahu tahapan-tahapannya, mulai dari legal merger hingga SDM. “ Paling tidak gambaran prosesnya sudah harus tersampaikan kepada masyarakat. Publik bisa membantau dan memberikan masukan dari seluruh proses ini,” kata dia.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya