Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Dream – Kementerian Perhubungan berencana menurunkan tariff moda transportasi terbaru di Palembang, light rail transit (LRT). Harga yang lebih terjangkau diharapkan bisa membuat LRT semakin menjadi pilihan masyarakat.
Dilansir dari Merdeka.com, Selasa 30 Oktober 2018, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan penurunan tarif terjadi karena ada pemberlakuan tiket integrasi antara LRT dengan moda lainnya, seperti Damri dan Transmusi. Penumpang bisa naik Damri, Transmusi, dan LRT hanya dengan 1 tiket.
“ Mulai tanggal 1 November, rencananya,” kata Budi Karya di Jakarta.
Dia berkata, dulu tiket LRT dan Damri sendiri-sendiri. Ada dari Jakabaring-Universitas Sriwijaya (UNSRI)
“ Kalau orang dari satu tempat ke UNSRI, mesti bayar Rp10 ribu, sekarang kami jadikan Rp7 ribu. Kalau bolak-balik menjadi Rp14 ribu,” kata dia.
Budi Karya mengatakan pihaknya juga menambah pengumpan (feeder) khusus dari Jakabaring ke UNSRI. Hal ini bisa memungkinkan penumpang LRT, termasuk mahasiswa, bisa mencapai tempat itu.
“ Berikutnya menambah jam operasi kalau tadinya dari jam 6 sampai jam 6, sekarang mulai dari jam 5 sampai jam 9 (malam) jadi ada tambahan 4 jam. Jadi kita mengidentifikasi justru orang yang butuh LRT itu waktu berangkat pagi dan pulang sore,” kata dia.
Budi Karya berharap LRT bisa menjadi angkutan missal dan semakin efektif. Alat angkutan ini bisa menjadi gaya hidup masyarakat khususnya di Palembang.
" Jadi okupansi akan meningkat satu karena mahasiswa dan anak sekolah itu bisa lebih murah dan bisa menjangkau feeder-feeder yang lebih punya kemungkinan penumpang yang maksimal," kata dia.(Sah)
Advertisement
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan