Saban Hari Tenggak 3 Liter Minuman Bersoda, Ibu Hamil Meninggal

Reporter : Sugiono
Sabtu, 6 Juni 2020 13:01
Saban Hari Tenggak 3 Liter Minuman Bersoda, Ibu Hamil Meninggal
Dia lebih banyak mengonsumsi minuman energi dalam sehari daripada orang yang minum kopi.

Dream - Ini peringatan bagi wanita hamil agar hati-hati dalam mengonsumsi makanan dan minuman selama mengandung. Apalagi jika mengidap penyakit bawaan.

Amy Louise Thorpe, yang tinggal di Invercargill, Selandia Baru, meninggal karena serangan epilepsi pada 4 Desember 2018.

Namun laporan kematiannya menyebutkan Amy sebelum menghembuskan napas memiliki kebiasaan minum bersoda dan penambah energi. Amy sering kali menenggak dua liter minuman berkarbonasi dan 500 ml hingga satu liter minuman energi setiap hari.

1 dari 3 halaman

Kecanduan Minuman Bersoda dan Perokok Berat

Ibu 34 tahun, yang juga hamil 15 minggu ketika meninggal, memiliki riwayat epilepsi dan kondisi kesehatan lainnya, termasuk sleep apnea.

Suami Amy mengatakan istrinya memang kecanduan minum bersoda. Sementara teman lainnya mengatakan Amy minum 'lebih banyak minuman energi dalam sehari daripada orang yang minum kopi'.

Selain kecanduan minuman bersoda dan minuman energi, laporan petugas koroner menyebutkan bahwa Amy juga perokok berat.

2 dari 3 halaman

Menolak Periksa ke Dokter dan Mengganti Obat

Sebulan sebelum kematiannya, Amy telah direkomendasikan untuk mengganti obatnya setelah sering mengalami serangan epilepsi.

Ibu tiga anak ini juga dianjurkan untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan dan perawatan dari dokter.

Namun, laporan polisi menyebutkan bahwa Amy enggan berganti obat atau menjalani pemeriksaan dokter.

3 dari 3 halaman

Kafein Berlebihan Membahayakan Kesehatan

Pakar kesehatan Hammond-Tooke mengatakan ada kemungkinan bahwa asupan minuman berkafein berlebihan jadi penyebab kematian Amy.

" Dalam kasus Amy, saya menduga asupan kafein yang berlebihan berkontribusi pada serangan epilepsi yang parah," kata Hammond-Tooke.

Sebenarnya, lanjut Hammond-Tooke, asupan kafein yang normal tidak menyebabkan kejang parah yang merupakan gejala serangan epilepsi.

" Namun jika mengonsumsi secara berlebihan bisa meningkatkan kejang dan memiliki efek buruk lainnya pada kesehatan," tambah Hammond-Tooke.

Petugas koroner berharap kasus Amy bisa meningkatkan kesadaran akan konsekuensi dari asupan kafein yang berlebihan, terutama bagi mereka yang menderita epilepsi.

(Sumber: DailyStar)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More