Dream - Terhitung mulai besok, Bank Indonesia (BI) bakal mendorong perbankan memacu likuiditas dan kapasitas pembiayaan untuk mendukung kegiatan ekonomi. Hal ini terjadi setelah Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam rupiah diturunkan.
Dalam Rapat Dewn Gubernur Bank Indonesia pertengahan bulan kemarin, bank sentral menurunkan GWM Primer dalam rupiah dari 7,5 persen menjadi 6,5 persen.
Untuk diketahui, GWM Primer adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh bank di BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK). GWM Primer ditujukan untuk memengaruhi likuiditas sehingga dapat berpengaruh kepada suku bunga maupun kapasitas penyaluran kredit bank.
Dengan kata lain, persentase GWM primer yang lebih rendah akan menambah tools untuk ekspansi sebuah perbankan.
" Ketentuan mengenai penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah, dari 7,5% menjadi 6,5%, akan mulai berlaku pada tanggal 16 Maret 2016," ujar Direktur eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara dalam ketarangan tertulisnya.
Ketentuan penurunan GWM primer dalam rupiah sendiri baru diputusan untuk bank umum konvensional. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/3/PBI/2016.
BI menegaskan penurunan GWM primer daam rupiah ini merupakan bagian dari pelonggaran kebijakan moneter, selain penurunan suku bunga acuan (BI rate).
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
