Negara Ini Pernah Punya Uang Kertas Pecahan 100 Triliun, Begini Bentukannya

Negara Ini Pernah Punya Uang Kertas Bernilai 100 Triliun, Begini Bentukannya

© Dolar Zimbabwe Shutterstock

© Dolar Zimbabwe Shutterstock

Dream - Zimbabwe menjadi salah satu negara yang yang mengalami inflasi langka. Negara kecil di Afrika ini mengalami hiperinflasi, di mana inflasi naik lebih dari 50 persen dalam satu bulan.

© Bendera Zimbabwe Shutterstock

Dari tahun 2007 hingga 2009, hiperinflasi di Zimbabwe meningkat secara dramatis dan menjadi sangat tinggi, sekitar 79 miliar persen. Akibatnya harga-harga naik begitu cepat sehingga orang tidak mampu membeli barang dan jasa.

© Dolar Zimbabwe Shutterstock

Mata uang yang digunakan pada saat itu adalah Dolar Zimbabwe. Perekonomian dikelola dengan sangat buruk sehingga setiap minggu akan ada pecahan uang kertas baru yang memecahkan rekor.

© dolar zimbabwe Bank Note World

Pecahan uang kertas pertama kali berkisar antara ribuan, kemudian ratusan ribu, lalu jutaan, miliaran dan akhirnya triliunan dengan 14 angka nol di belakangnya.

© Dream

Melansir Bank Note World, pecahan terbesar dolar Zimbabwe adalah 100 triliun Dolar Zimbabwe, diikuti oleh 50 triliun, 20 triliun, dan 10 triliun.

© Dream

Setelah periode hiperinflasi, Dolar Zimbabwe yang baru diperkenalkan untuk waktu yang singkat. Ada pula mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, kemudian pada tahun 2016, Dolar Zimbabwe generasi ke-lima diperkenalkan.

© Dolar Zimbabwe Shutterstock

Dolar ini pertama kali dinamai Dolar Obligasi, namun pada tahun 2019 diubah namanya menjadi Dolar RTGS. Pecahan yang tersedia saat ini mulai dari 2, 5, 10, 20, 50, 100 Dolar.

Masalah ekonomi Zimbabwe sendiri dimulai ketika kebijakan reformasi tanah yang diterapkan oleh mantan pemimpin Robert Mugabe menyebabkan eksodus besar-besaran para pekerja terampil yang telah dilatih oleh para petani dan perusahaan-perusahaan multinasional.

Termasuk dokter, perawat, insinyur, dan manajer dari operasi pertanian komersial berskala besar yang diserahkan kepada warga Zimbabwe.

© Bendera Zimbabwe Shutterstock

Hasilnya adalah penurunan tajam dalam produktivitas di pertanian-pertanian yang sebelumnya sangat produktif. Faktor lainnya adalah korupsi yang meluas yang tidak diketahui.